Pariaman, Padangkita.com - Desa Wisata Apar, Kota Pariaman, ditunjuk sebagai lokasi penanaman mangrove lintas akademisi dan lintas kementerian, untuk keberlanjutan wilayah pesisir.
Kegiatan ini merupakan program kolaborasi perguruan tinggi dengan kementerian dan lembaga. Yakni, Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Negeri Padang (UNP), BKKBN Sumatra Barat (Sumbar), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan, dan Ditjen PDASHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Kemudian, Pusat Studi Mangrove Universitas Bung Hatta (UBH), Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Sumbar serta Pemerintah Kota Pariaman.
“Mangrove merupakan isu global yang mempunyai daya tarik yang luar biasa untuk pelestarian lingkungan. Pemko Pariaman telah memulai sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga kawasan mangrove Apar menjadi daerah tujuan wisata yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan yang berkelanjutan. Dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar dan menjadi ikon daerah,” ungkap Wali Kota Pariaman Genius Umar, Rabu (19/7/2023).
Lulusan S3 IPB ini juga menuturkan, bahwa fungsi utama hutan mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami.
Manfaat yang lebih penting dari hutan mangarove atau bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran banyak jenis ikan serta penghasil oksigen.
“Ketika mangrove rusak, tidak hanya orang Pariaman yang ribut. Pemerhati lingkungan, akademisi, Provinsi, Kementerian, sampai Negara lain, akan turut ribut, karena isu lingkungan telah menjadi isu global,” kata Genius.
Lebih lanjut ia menerangkan, dalam pengambilan kebijakan, perlu memperhatikan aspek ekologi terlebih dahulu, kemudian tumbuh secara ekonomi dan sosialnya. Hal itu, kata Genius, telah diterapkan di Desa Wisata Apar, dengan hutan mangrove dan kawasan konservasi penyunya.
Saat ini Desa wisata Apar telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata ecotourism yang diminati oleh pengunjung, bukan hanya orang Sumbar saja, bahkan sampai nasional dan internasional.
“Dengan meyakinkan masyarakat bahwa menjaga kelestarian lingkungan dan kawasan yang ada ini, mereka akan mendapatkan dampak ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan keluarag mereka,” kata Genius.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menunjuk Kota Pariaman dalam kegiatan ini. Dukungan dari akademisi dan instansi vertikal lingkungan, dapat secara bersama memperhatikan aspek ekologi sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan destinasi wisata di Pariaman.
Hadir dalam acara ini, Prof. Yenni Rozimela (Direktur Sekolah Pasca Sarjana UNP), Prof. Indang Dewata (Wadir 1 Sekolah Pasca Sarjana), Prof. Eri Berlian (Ketua S2 dan S3 Ilmu Lingkungan UNP), dan Fatmawati (Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar).
Baca juga: Bertemu Sekretaris Senior Presiden Korea, Genius Umar Paparkan Potensi Investasi di Pariaman
Selanjutnya Dr. Eni Kamal (Ketua Pusat Studi Mangrove UBH), Drs. Sam Karya Nugraha (Kepala BPDAS Agam Kuantan), pemerhati lingkungan, dosen, mahasiswa S2 dan S3 Ilmu Lingkungan, dan pejabat Pemko Pariaman. [*/pkt]