Daya Beli Lesu, Puluhan Kios di Plaza Andalas Tutup

Daya Beli Lesu, Puluhan Kios di Plaza Andalas Tutup

Suasana lantai III Plaza Andalas Padang, Kamis siang (02/11/2017). Foto: Yola Sastra

Lampiran Gambar

Suasana lantai III Plaza Andalas Padang, Kamis siang (02/11/2017). Foto: Yola Sastra

Padangkita.com – Turunnya daya beli masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini juga dirasakan oleh para pedagang di Kota Padang, salah satunya di Plaza Andalas Padang.

Dari pantauan Padangkita.com, Kamis (02/11/2017), puluhan kios di lantai III Plaza Andalas tutup. Di beberapa pintunya, terdapat pengumuman “Disewakan” dengan tulisan merah berlatar putih. Umumnya di lantai tersebut digunakan pedagang untuk menjual pakaian.

Desi, 32 tahun, salah satu pedagang pakaian di sana, mengakui sepinya transaksi jual beli dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini terutama terjadi selepas lebaran Juni lalu.

Saat ini, kios perempuan asal Padangpanjang itu hanya ramai di akhir pekan. Padahal biasanya, meski di hari kerja, pembeli yang datang cukup ramai.

“Saya rasa ini dampak sulitnya ekonomi masyarakat saat ini,” ujarnya.

Kondisi yang sama juga dialami pedagang pakaian lainnya, Haris, 34 tahun. Menurut dia, jangankan membeli pakaian, untuk kebutuhan sehari-hari saja masyarakat kesulitan. Selain itu, periode tahun ajaran baru sekolah, kata dia, juga diduga sebagai penyebab turunnya daya beli pelanggan.

Tahun ini memasuki tahun keempat pria asal Paraklaweh, Padang ini berdagang di sana. Tren penurunan pembeli dirasakan Haris mulai terjadi sejak awal tahun. Dia mengakui omzetnya turun sekitar 50 persen.

Meski sepi, Haris belum terpikir untuk pindah atau menutup kiosnya, seperti yang dilakukan para pedagang lainnya di sana. Sebab menurut dia, Plaza Andalas adalah tempat yang strategis, dilalui jalur angkot dan berdekatan dengan tempat wisata pantai Padang.

“Hanya karena daya beli yang lemah saja tempat ini sepi,” ungkapnya.

Kepala Marketing dan Promosi Plaza Andalas, Joel, membenarkan adanya penutupan kios oleh para pedagang. Hal tersebut mulai terjadi seusai Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Penyebabnya adalah para pedagang tidak mampu memenuhi target penjualan mereka sehingga merugi.

Namun dia menggarisbawahi, kondisi ini hanya dialami oleh para pedagang di lantai III yang umumnya berjualan pakaian.

“Kalau di lantai II, tempat penjualan HP dan alat-alat elektronik penuh, bahkan tidak ada kios yang kosong,” ujarnya saat ditemui di kantornya.

Joel menjelaskan, ada dua jenis kios yang ada di lantai III Plaza Andalas, yaitu strata title (milik pedagang) dan sewa. Dari total 75 kios yang ada di lantai III, 30-an kios dalam keadaan kosong.

Banyaknya kios yang tutup, diakui Joel mengurangi pendapatan dari Plaza Andalas. Dia tidak mau menyebut persentase penurunan, namun saat ini Plaza Andalas masih bisa bertahan dan memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Demi menarik minat pedagang untuk kembali berjualan di sana, Plaza Andalas menghadirkan berbagai iven agar para pengunjung bisa kembali ramai. Selain itu, kata Joel, pihak plaza juga berencana akan memberikan diskon harga kios kepada pedagang.

Saat ini, harga sewa beserta service charge kios di Plaza Andalas kategori 8-9 m2 sekitar Rp1,2 juta, sedangkan untuk kategori 12 m2 sekitar Rp1,518 juta. Harga tersebut di luar tagihan listrik.

“Saya berharap pemerintah tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Semoga ekonomi dan daya beli masyarakat membaik. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi para pedagang,” kata Joel.

Tag:

Baca Juga

Pabrik Tapioka di Bangka Berkapasitas 6.000 Ton Per Bulan, Bina 1.500 Petani Singkong
Pabrik Tapioka di Bangka Berkapasitas 6.000 Ton Per Bulan, Bina 1.500 Petani Singkong
Andre Rosiade Apresiasi MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang
Andre Rosiade Apresiasi MIND ID Dorong Hilirisasi Komoditas Tambang
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Korsel Diharapkan makin Membuka Ruang untuk Perusahaan Keuangan Indonesia Penetrasi Pasar
Puteri Dorong Kerja Sama Pengembangan Mata Uang Digital dengan Bank Sentral Spanyol
Puteri Dorong Kerja Sama Pengembangan Mata Uang Digital dengan Bank Sentral Spanyol
Andre Rosiade Apresiasi Realisasi Kredit Bank Mandiri yang Capai Rp1.435 Triliun
Andre Rosiade Apresiasi Realisasi Kredit Bank Mandiri yang Capai Rp1.435 Triliun
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024