'From Culture to Nature', Kampanye dari Walhi bagi Generasi Muda Sumbar

Berita Padang, Walhi Sumbar, Lewat “Pilkada Hijau”, Walhi Sumbar Ajak Pasangan Calon Peduli Isu Lingkungan, Sumbar, Sumatra Barat Terbaru

Walhi Sumbar (Foto: Ist)

Lampiran Gambar

Padangkita.com - Wahana Lingkungan (Walhi) Sumatera Barat dalam rangka memperingati hari jadinya ke 21 menggelar Jambore Lingkungan Hidup dengan tema 'From Culture To Nature'.

Koordinator Panitia, Fadli Rahmadi mengatakan, kegiatan jambore lingkungan hidup ini adalah sebuah upaya kampanye dan pendidikan dini bagi generasi muda untuk lebih mengetahui kondisi Lingkungan Hidup Sumbar saat ini.

"Kami sengaja mengambil tema kegiatan 'From culture to Nature' dengan tujuan agar kita sama-sama memahami bahwa dari ajaran budaya Minangkabau kita bisa mencapai sebuah kelestarian. semua itu bisa terangkum dalam pituah alam takambang jadi guru," katanya, Senin (13/11/2017).

Beberapa kegiatan lain yang telah dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Walhi adalah diskusi publik tentang pertambangan Sumatera Barat, Expert meeting pro dan kontra pembangunan geothermal Gunung Talang dan kampanye dampak pembangunan irigasi Sinamar.

Sementara itu, Direktur Walhi Sumatera Barat, Uslaini mengatakan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menyuarakan bahwa saat ini kondisi lingkungan Hidup di Sumatera Barat sangat memperihatinkan dan ruang kelola rakyat semakin sempit.

Saat ini menurutnya, wilayah kelola rakyat di Sumatera Barat semakin terancam akibat perkebunan sawit dan banyaknya izin pertambangan di Sumatera Barat.

"Sampai dengan saat ini terdapat 21 IUP yang dikategorikan CnC namun berada dalam kawasan hutan Tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan. Berdasarkan UU No 41 tahun 1999 tentang kehutanan menjelaskan bahwa kegiatan pengusahaan yang menggunakan kawasan hutan tanpa mengantongi izin IPPKH dapat dikatakan Tindakan Pidana Kehutanan," katanya.

Bulan oktober menjadi bulan yang sangat berarti bagi Wahana Linkungan Hidup Indonesia ( WALHI ) Sumatera Barat, karena Walhi Sumatera Barat lahir pada tanggal 16 oktober 1996.

Walhi Sumbar Lahir dilatar belakangi oleh maraknya kegiatan ekploitasi lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung telah mengakibatkan kerusakan dan tekanan terhadap lingkungan Sumatera Barat menjadi semakin tidak terkendalikan.

Kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada kelompok tertentu, sikap arogansi pemerintah dan pihak perusahaan serta ketidakberdayaan masyarakat. Semua Kondisi ini sangat merugikan dan menempatkan rakyat pada posisi yang selalu ditekan dan tertindas.

Dengan berbagai pertimbangan dan melihat potensi kekuatan serta aktifitas lembaga-lembaga yang ada, maka pilihan jatuh pada perlunya dibentuk sebuah forum yang beranggotakan lembaga-lembaga yang pada waktu itu sudah konsens dan bergerak dibidang lingkungan seperti Yayasan Taratak, SPKM (Sekretariat Pengembangan Kawasan Mentawai), KOMMA (Kelompok Mahasiwa Mencintai Alam) dan BILA (Bina Kelola) untuk membentuk WALHI Sumatra Barat.

Semenjak Tanggal 16 Oktober 1996 Walhi Daerah Sumatera Barat mulai secara kelembagaan melakukan kegiatan advokasi dibidang lingkungan hidup hingga saat sekarang ini. Memalui proses perkembangan yang sangat lama, saat ini WALHI Sumatera Barat memiliki 10 lembaga anggota yaitu Yayasan Taratak, SPKM, KOMMA FP-UA, BILA, PASIH, PBHI, Qbar, LP2M, YCMM, dan Mapala Alphicanameru.

Baca Juga

Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah