Kinshasa, Padangkita.com - Di tengah perjuangan melawan virus Corona atau Covid-19 yang menyerang dunia sejak akhir tahun lalu, Republik Kongo juga kembali melaporkan kasus ebola.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Kongo Eteni Longondo melalui konferensi pers pada Senin (1/6/2020) lalu.
Ia menyatakan empat orang meninggal karena Ebola di sebuah distrik di kota barat laut Mbandaka.
"Lembaga Penelitian Biomedis Nasional (INRB) telah mengonfirmasi kepada saya bahwa sampel dari Mbandaka terbukti positif untuk Ebola," kata Longondo
Mbandaka merupakan ibu kota Provinsi Equateur yang menjadi pusat transportasi di tepi Sungai Kongo dengan populasi lebih dari satu juta.
Provinsi ini juga pernah diserang wabah Ebola antara Mei dan Juli 2018. Akibatnya, 33 orang meninggal dan 21 lainnya dinyatakan sembuh.
"Ini adalah provinsi yang sudah berpengalaman akan penyakit ini. Mereka tahu bagaimana merespons. Mereka memulai respon di tingkat lokal kemarin (Minggu)," kata Longondo, dikutip dari AFP.
Baca juga: Nasib Derek Chauvin, Pembunuh George Floyd yang Dipecat, Ditangkap, Hingga Digugat Cerai
Longondo mengatakan, dirinya berencana untuk mengunjungi lokasi terjangkitnya wabah pada akhir pekan mendatang, serta mengirimkan vaksin dan obat-obatan sesegera mungkin.
Di samping itu, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika Matshidiso Moeti menegaskan pihaknya harus bertindak cepat untuk mencegah penularan karena posisi Equater yang jadi pusat transportasi.
"Mengingat kedekatan wabah baru ini dengan rute transportasi yang sibuk dan negara-negara tetangga yang rentan, kita harus bertindak cepat," ujarnya.
Ia menyatakan, WHO akan segera mengirimkan tim untuk proses percepatan penanganan.
"Untuk memperkuat kepemimpinan lokal, WHO berencana mengirim tim untuk mendukung respons," ujarnya.
Sejak 2018, epidemi ebola di timur negara itu telah menewaskan 2.280 orang. Rencananya, pejabat Kongo akan mengumumkan negara itu bebas ebola pada 25 Juni, jika tak ada kasus baru selama 42 hari--dua kali lipat masa inkubasi.
Wabah terbaru ini merupakan yang ke-11 terjadi di Kongo, sejak pertama diidentifikasi pada 1976 di Equater, yang saat itu dikenal sebagai Zaire.
Selain ebola, Kongo juga tengah berjuang menghadapi pandemi covid-19. Tercatat sebanyak 3.195 kasus positif dengan 72 kematian.
Negara ini juga menghadapi wabah campak yang telah menewaskan lebih dari 6.000 orang sejak awal tahun lalu. [*/try]