Padang, Padangkita.com – Di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus, seringkali keberadaan kucing liar menjadi pemandangan yang akrab namun tak selalu diperhatikan.
Sebagian menganggapnya sebagai gangguan, namun di Universitas Andalas (Unand), semangat kepedulian terhadap kucing kampus kembali bersemi.
Seorang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Khairunnisa, atau akrab disapa Ica Khair, menjadi motor penggerak kebangkitan gerakan mulia ini.
Semangat peduli kucing kampus di Unand sebenarnya bukanlah hal baru. Namun, gerakan ini sempat meredup selama beberapa tahun sebelum akhirnya kembali digaungkan pada Agustus 2024.
Kebangkitan ini ditandai dengan hadirnya komunitas Cat Care Ind, yang berawal dari keprihatinan Ica Khair melihat kondisi kucing-kucing kampus yang terlantar dan kurang terurus.
Inisiatif Ica ini kemudian berkembang menjadi komunitas yang solid, merangkul mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Barat yang memiliki visi yang sama.
"Kucing kampus seringkali luput dari perhatian. Padahal, mereka juga makhluk hidup yang berhak mendapatkan perhatian dan perlindungan," ungkap Ica Khair, dikutip Rabu (5/3/2025).
"Kami ingin menciptakan lingkungan kampus yang lebih harmonis, di mana mahasiswa dan hewan dapat hidup berdampingan dengan baik. Sekaligus, kami ingin meningkatkan kesadaran seluruh civitas akademika akan pentingnya kesejahteraan hewan di sekitar kita," lanjutnya.
Komunitas Cat Care Ind bergerak aktif dengan berbagai program nyata. Street feeding atau memberi makan kucing liar secara rutin menjadi kegiatan utama.
Selain itu, komunitas ini juga fokus pada program sterilisasi untuk mengendalikan populasi kucing kampus secara humanis.
Aksi penyelamatan (rescue) kucing sakit atau terluka juga menjadi bagian penting dari kegiatan mereka.
Tak hanya itu, Cat Care Ind juga aktif mencari adopter atau keluarga asuh bagi kucing-kucing yang membutuhkan rumah yang lebih layak.
Upaya edukasi kepada masyarakat juga gencar dilakukan melalui konten-konten menarik dan informatif di media sosial Instagram mereka, @catcare_ind.
Lebih dari sekadar aksi sosial, keberadaan kucing di lingkungan kampus sebenarnya menyimpan manfaat ekologis dan psikologis tersendiri.
Kucing-kucing ini berperan penting dalam mengontrol populasi tikus dan serangga yang seringkali menjadi masalah di lingkungan kampus.
Selain itu, interaksi dengan hewan, termasuk kucing, terbukti memberikan efek positif bagi kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa berinteraksi dengan hewan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang sangat relevan bagi mahasiswa yang seringkali menghadapi tekanan akademik.
"Kami sangat berharap akan semakin banyak mahasiswa yang tergerak hatinya untuk ikut peduli terhadap kucing kampus," ajak Ica.
"Tindakan sederhana seperti memberi makan, tidak mengusir kucing, atau mendukung program sterilisasi komunitas, adalah langkah nyata yang bisa kita lakukan. Ini adalah wujud kepedulian kita sebagai bagian dari masyarakat akademik yang beradab dan berempati," tambahnya.
Dengan semakin berkembangnya gerakan peduli kucing kampus yang diinisiasi Cat Care Ind, diharapkan semangat serupa akan tumbuh di kampus-kampus lain.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Rabies, Pemko Padang Bagikan Vaksin Gratis untuk Hewan
Kampus yang peduli terhadap makhluk hidup di sekitarnya adalah cerminan dari nilai kemanusiaan yang universal, dan langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan beradab. [*/hdp]