Calon Jembatan Terpanjang RI Batam - Bintan Segera Dibangun, Gubernur Ansar: Segera Dilelang PUPR

Calon Jembatan Terpanjang RI Batam - Bintan Segera Dibangun, Gubernur Ansar: Segera Dilelang PUPR

Ilustrasi desain Jembatan Batam - Bintan. [Sumber: Kementerian PUPR]

Jakarta, Padangkita.com - Kabar gembira bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Tak lama lagi pembangunan calon jembatan terpanjang RI yang bakal membentang dan menghubungkan dua pulau di wilayah itu bakal segera dimulai.

Kabar ini terungkap saat pertemuan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta baru-baru ini.

Diketahui, Pemprov Kepri memang terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam upaya mendorong transformasi ekonomi di wilayah Kepri, salah satunya dengan mewujudkan pembangunan jembatan Batam - Bintan (Babin).

Rapat koordinasi ini dilakukan beberapa pekan lalu ini (21/9/2022), terkait tindak lanjut pembangunan Jembatan Babin. Saat ini progres rencana itu hampir rampung untuk memasuki proses lelang di Kementerian PUPR.

"Koordinasi terus kita lakukan dengan pemerintah pusat. Semua kewajiban daerah sudah kita lakukan karena urgensi Jembatan Batam - Bintan ini,” ungkap Gubernur Ansar pada pertemuan itu, dalam rilis persnya, dilansir Padangkita.com, Minggu (9/10/2022).

Ansar menegaskan, kehadiran jembatan Babin yang diketahui merupakan calon jembatan terpanjang di Indonesia (RI) itu, sangat dibutuhkan untuk memicu perekonomian Kepri. Terlebih jembatan ini bakal menghubungkan dua pulau utama di wilayah itu.

Diketahui, Badan Pengusahaan (BP) Batam telah memberikan alokasi Penetapan Lokasi (PL) untuk lahan trase jalan penghubung Jembatan Babin kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR.

Terkait hal teknis, penyempurnaan DED Jembatan Batam Bintan dilakukan untuk memenuhi readiness criteria design. Untuk penyempurnaan perlu dilakukan Oseanografi yaitu penyelidikan tanah secara menyeluruh sebanyak 24 titik.

Selain itu Pemprov Kepri melakukan survei meliputi survey bathimetri, sub bottom, profiling, hidro-oseanografi dan soil investigation dan penyelidikan tanah sebanyak delapan titik.

Hasil penelitian tersebut telah diserahkan ke Kementerian PUPR dan dilakukan pembahasan bersama Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Sedangkan untuk memenuhi kekurangan 16 soil investigation, telah diusulkan melalui surat Gubernur Kepri kepada Kementerian PUPR untuk dapat dilakukan penganggaran melalui APBN untuk penyelidikan geoteknik tambahan.

"Yang berkaitan dengan perizinan dan pelepasan lahan juga sudah mendapatkan persetujuan. Jadi memang langkah untuk pembangunan Jembatan Batam Bintan sudah semakin dekat," beber Gubernur Ansar menyakinkan.

Adapun lahan kawasan hutan di Tanjung Sauh telah mendapatkan izin pinjam pakai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tentang persetujuan penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan jalan dan jembatan Babin dan trase Tanjung Sauh atas nama Pemprov kepri seluas 10,86 hektare pada kawasan hutan produksi tetap di Kota Batam.

Selanjutnya, Gubernur Ansar juga merampungkan pembangunan infrastruktur jalan di antaranya jalan lintas barat lanjutan menuju Kijang dan jalan menuju kawasan pariwisata Trikora Bintan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Deputi Pengembangan Regional Himawan Hariyoga Djojokusumo, Plt Deputi Sarana Prasarana Rudy Soeprihadi Prawiradinata, dan Direktur Transportasi Bappenas Ikhwan Hakim.

Tentang spesifikasi Jembatan Babin, baca di halaman selanjutnya.

Diberitan Padangkita.com sebelumnya, proyek jembatan Babin sepanjang 14,7 km yang telah tercantum dalam PPP Book 2020 ini, pengerjaannya akan mendapatkan dukungan pemerintah dan diusulkan untuk mendapatkan pinjaman infrastruktur. Jembatan ini memiliki nilai investasi yang cukup fantastis dan model pengerjaan yang cukup rumit.

Untuk spesifikasi, Jembatan Babin dirancang bakal memiliki vertical clearance, Batam – Tanjung Sauh setinggi 27 meter (m) dan Tanjung Sauh-Batam 40 m. Penetapan vertical clearance tersebut menyebabkan membengkaknya nilai investasi, dari yang awalnya Rp8,78 triliun menjadi Rp13,66 triliun.

Secara keseluruhan, aspek pembiayaan Jembatan Babin terbagi atas tiga sumber yakni, biaya investasi senilai Rp13,66 triliun, biaya konstruksi Rp9,78 triliun dan dukungan pemerintah (termasuk PPN) senilai Rp4,44 triliun.

Jembatan ini didesain dengan satu on-off ramp yang berlokasi di Pulau Tanjung Sauh, konstruksinya mulai dikerjakan tahun 2022 ini. Untuk masa konsesi ditetapkan selama 50 tahun dan LHR sebanyak 7.070 kendaraan.

Untuk spesifikasi lajur, Jembatan Babin memiliki lebar sepanjang 3,6 m, bahu luar 3 m, bahu dalam 1,5 m serta lebar median 4 m.

Baca Juga: Jadi Kebanggan! Ini Spesifikasi dan Rincian Biaya Pembangunan Jembatan Batam – Bintan

Keunikan lain jembatan Babin, bakal memegang rekor baru di Indonesia. Rekor tersebut adalah sebagai jembatan bertipe cable-stayed terpanjang di Indonesia. Jembatan Babin merupakan proyek jembatan bentang panjang dengan teknologi cable stayed dan nantinya akan menjadi jalan tol. [*/isr]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Progres Terbaru Proyek Jembatan Terpanjang di Indonesia yang Dibiayai Bank Tiongkok
Progres Terbaru Proyek Jembatan Terpanjang di Indonesia yang Dibiayai Bank Tiongkok
Melihat Progres Pembangunan Jembatan Terpanjang di Indonesia yang Terletak di Sumatra
Melihat Progres Pembangunan Jembatan Terpanjang di Indonesia yang Terletak di Sumatra
Ini Dia 5 Provinsi dengan Jumlah Pulau Terbanyak di Sumatra
Ini Dia 5 Provinsi dengan Jumlah Pulau Terbanyak di Sumatra
Calon Jembatan Terpanjang RI yang Berdekatan dengan Singapura Segera Dibangun, Ini Kabar Terbarunya
Calon Jembatan Terpanjang RI yang Berdekatan dengan Singapura Segera Dibangun, Ini Kabar Terbarunya
Ini Penampakan Jalan yang Baru Selesai Dibangun dan Keindahan Laut Biru Natuna 
Ini Penampakan Jalan yang Baru Selesai Dibangun dan Keindahan Laut Biru Natuna 
Progres Rehabilitasi Benteng Pendem Capai 92 Persen, Begini Penampakannya
Progres Rehabilitasi Benteng Pendem Capai 92 Persen, Begini Penampakannya