Padang, Padangkita.com - Koridor V Trans Padang resmi beroperasi hari ini, Jumat (8/7/2022). Untuk tahap awal, ada 10 unit bus yang mengaspal di rute pusat kota - Indarung tersebut.
Pemerintah Kota (Pemko) Padang dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) setempat mengeklaim, pengoperasian koridor tersebut menguntungkan pengusaha angkutan lokal.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Padang Sejahtera Mandiri, Rico Rahmadian Albert mengatakan, bus-bus di koridor V dikelola oleh PT Karang Putih Indah Trans (KPIT) dengan bekerja sama dengan pihaknya.
Menurutnya, PT KPIT merupakan gabungan dari tujuh perusahaan transportasi angkutan darat, yang masing-masingnya juga mengelola angkutan kota (angkot) di rute yang sama dengan koridor V Trans Padang.
Seleksi perusahaan pengelola koridor V Trans Padang sudah dimulai sejak September 2021 lalu.
"Total ada tujuh perusahaan yang membentuk perusahaan baru yang bernama PT KPIT. Inilah perusahaan yang menjalani koridor V," ujarnya saat peluncuran koridor V Trans Padang di Gedung Serba Guna Semen Padang.
Kepala Dinas Perhubungan Padang, Yudi Indra Sani mengatakan, koridor V Trans Padang berbeda dengan dua koridor Trans Padang sebelumnya. Bus-bus di koridor ini murni milik pengusaha angkutan lokal.
"Kalau dua koridor sebelumnya (yakni koridor I dan IV), (bus-busnya) milik Pemerintah Kota. Kalau di koridor V, itu milik pengusaha angkutan kota," jelasnya.
Yudi menerangkan, dengan sistem ini, pihaknya bisa melakukan peremajaan angkot untuk rute pusat kota - Indarung, yakni tiga angkot diganti dengan satu bus Trans Padang.
"Sehingga tidak berpengaruh pada angkot lain yang belum diganti dengan Trans Padang. Sehingga kita bisa mengantisipasi gejolak sosial. Sehingga tidak merugikan angkot yang masih jalan," jelasnya.
Ketua Organda Padang, Mastilizal Aye bersyukur dengan pengoperasian Koridor V Trans Padang. Dia menuturkan, pihaknya telah menyakinkan pengusaha angkot bahwa transportasi masa depan Kota Padang adalah Trans Padang.
Hal tersebut karena angkot pada zaman sekarang tidak seperti dulu lagi. Pemko Padang secara berangsur-angsur telah mengambil alih pelayanan transportasi publik.
"Selama ini, hal itu kan dilakukan oleh pengusaha angkot yang jika ada resiko kerugian, pemerintah kan tidak terlibat. Kalau Trans Padang, jika alami kerugian atau segala macam, itu kan sudah disubsidi," sebutnya.
Menurutnya, tidak ada yang dirugikan dengan pengoperasian Koridor V Trans Padang.
"Trans Padang ini kan dari pengusaha angkot. Pengusaha angkot mengambil sopir, kemudian mereka kan diberdayakan lagi. Tiga angkot diremajakan jadi satu bus. Semua pengusaha itu diberdayakan. Ada yang di PSM, ada yang operator di PT KPIT," ungkapnya.
Mastilizal mengakui, ada pengusaha angkot yang tidak menyukai keberadaan Trans Padang di rute yang sama dilalui oleh angkotnya.
"Cuman kita kan tidak bisa. Mau tidak mau, suka tidak suka, ke depan transportasi ini kan harus Trans Padang. Nyaman, aman, dan kita melayani masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, nasib angkot di Kota Padang sudah tidak seperti dulu lagi. Penumpangnya tidak seramai dulu.
"Mutar-mutar dari pinggir kota ke pusat kota kadang-kadang isinya dua-empat orang. Kan kasihan. Ketika mobilnya rusak, setorannya tidak terkejar lagi," imbuhnya.
Sementara, Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, dengan diresmikannya pengoperasian Koridor V Trans Padang, maka Padang saat ini sudah punya tiga koridor.
Dia berharap, dua lagi koridor Trans Padang bisa beroperasi pada tahun ini, dan satu koridor pada 2023. Hal ini agar pelayanan transportasi publik untuk masyarakat bisa lebih baik.
Baca Juga: Jamin Keamanan Penumpang, 10 Bus Koridor V Trans Padang Dilengkapi CCTV dan GPS
Sebagai informasi, Koridor V Trans Padang melayani rute pusat kota - Indarung. Tarif normal Rp3.500 untuk umum, dan Rp1.500 untuk pelajar. Namun, penumpang yang pakai Brizzi cukup bayar Rp1 untuk 1.000 orang pertama. [fru]