Berita Pesisir Selatan hari ini dan berita Sumbar hari ini: Bupati Rusma meminta Dinas PSDA segera mengatasi banjir yang sering melanda Rahul Tapan dan BAB.
Painan, Padangkita.com – Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Rusma Yul Anwar meminta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) segera mengatasi banjir yang sering melanda Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan dan Basa Ampek Balai (BAB) Tapan.
Sehingga, kata Rusma, masyarakat tidak menderita lagi akibat bencana banjir. Rusma memerintahkan Dinas PSDA bersama dinas terkait lainnya melakukan kajian yang komprehensif untuk mencari solusi guna mengatasi bencana banjir di dua kecamatan tersebut.
"Saya minta PSDA bersama instansi terkait segera merumuskan solusi untuk mengatasi banjir di kecamatan tersebut secara permanen," kata Rusma Yul Anwar, Senin (29/3) di Painan.
Diketahui, sejak sebulan terkahir, peristiwa banjir sudah terjadi empat kali di Kecamatan Rahul. Instensitas hujan yang cukup tinggi, membuat Batang Tapan meluap karena tidak mempu menampung debit air yang masuk.
Sementara itu, Kepala Dinas PSDA Pessel Doni Gusrizal kepada Padangkita.com mengatakan, sebelumnya untuk penanganan banjir di Kecamatan Rahul sudah sempat ditangani oleh Balai Wilayah V Sumatera pada awal 2020 lalu. Namun karena dalam kondisi pandemi Covid-19 anggaran yang diusulkan belum bisa terealisasi.
Kini, Dinas PSDA Pessel juga mencoba mengajukan proposal kembali melalui pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dengan harapan penanganan banjir segera teratasi melalui dukungan anggaran dari instansi terkait.
"Sekarang saya sedang menghadap Pak Wakil Gubernur, kemarin kita sudah masukan proposal ke provinsi, dan provinsi sudah ekspos ke Menko Maritim," jelas Doni saat dihubungi via telepon selular, Senin (29/3/2021).
Doni menjelaskan panjang bantaran sungai Batang Tapan secara keseluruhan mencapai 86 kilometer. Menurutnya, untuk penanganan banjir yang disebabkan oleh luapan Batang Tapan tersebut membutuhkan anggaran yang sangat besar. Justru itu, memerlukan penanganan berkala dan menyesuaikan dengan anggaran yang ada.
"Kini, Pemda baru mengupayakan penanganan darurat, yaitu pemindahan alur sungai yang menikung ke arah Kampung Tengah dan Binjai. Ya kalau darurat itu sifatnya sementara dan tidak bertahan lama," ulasnya.
Total anggaran yang diusulkan untuk secara keseluruhan, sebut Doni mencapai setengah triliun atau Rp500 miliar hingga Rp600 miliar. Namun dalam kondisi saat ini, rasanya belum mungkin terealisasi maksimal.
"Nanti kita sesuaikan dengan perencanaan atau setelah anggaran yang turun atau diterima. Untuk tahap awal mungkin nanti sasarannya sekitar 10 kilometer yang dapat menelan anggaran sekitar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar," terangnya.
Sasaran awal yang dimaksud akan diprioritaskan kepada lokasi yang sering terdampak banjir yaitu di dekat Kampung Tengah Tengah dan Binjai Tapan.
Baca juga: Rumah, Sawah, Kebun dan Jembatan Rusak Berat, Ini Data Dampak Banjir di Pessel
"Bisa jadi nanti pasang batu jetty atau lainnya yang sifatnya permanen," tuturnya. [nik/pkt]