Padangkita.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi bagi tenaga pendidik atau guru dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019, harus tetap menjaga netralitas dan tidak terlibat popitik praktis.
Walau demikian, guru dan melalui organisasi PGRI harus tetap melek politik dan tidak buta politik.
Hal itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Hendrajoni terkait besarnya peran PGRI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang harus tetap menjaga netralitasnya di dunia perpolitikan.
Menurutnya, organisasi PGRI memiliki tujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan, pendidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian masyarakat.
"Karena tujuan itu, sehingga dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019 harus tetap menjaga netralitas dan tidak terlibat popitik praktis. Tapi guru melalui organisasi PGRI harus tetap melek politik dan tidak buta politik," katanya dikutip dari pesisirselatankab, Minggu (14/10/2018).
Dia menambahkan bahwa eksisitensi organisasi PGRI memang diharapkan dedikasinya untuk bisa menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kemampuan profesional guru.
"Semua itu memiliki tujuan bagai mana organisasi ini secara bersama-sama bisa meningkatkan kemampuan profesional guru, serta kesejahteraan guru demi tercapainya peningkatan mutu pendidikan di daerah ini," ungkapnya.
Bupati Hendrajoni juga mengharapkan PGRI bisa lebih mampu memotivasi, memfasilitasi dan memberikan advokasi kepada anggotanya untuk bisa menjadi lebih baik dan profesional di masa datang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Zulkifli juga menyampaikan bahwa pihaknya memang terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik agar mutu dan kualitas pendidikan bisa terus membaik daerah itu.
"Ternyata di daerah ini guru juga memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk memperbaiki diri. Dalam hal ini peran PGRI sangat terlihat aktif. Makanya kita berharap organsiasi ini bisa tetap solid dengan berbagai kegiatan dan program kerja yang dilakukan," harapnya.
Dikatakan lagi bahwa daerah itu sekarang memang sangat fokus terhadap bidang pendidikan. Hal itu dapat dilihat dari beberapa program unggulan yang dijadikan sebagai prioritas pembangunan.
"Dari segi sarana dan prasarana adalah pembangunan kantor dinas pendidikan dan pengadaan mebeuler. Sedangkan dalam meningkatkan kualitas, dilakukan pula sistem pembinaan sekolah melalui bapak angkat. Untuk meringankan beban orang tua yang berasal dari keluarga kurang mampu atau miskin, disalurkan pula beasiswa terhadap 3000 orang siswa. Beasiswa ini berasal dari zakat guru dan tenaga pendidik," ujarnya.