Simpang Empat, Padangkita.com - Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Yulianto bersama Ketua TP PKK Sifrowati mengunjungi korban banjir di Kecamatan Lembah Melintang serta korban tanah longsor di Kecamatan Gunung Tuleh, Jumat (17/4/2020).
Dalam kunjungan ini bupati menyerahkan bantuan berupa beras, mi instan, roti dan bantuan lainnya yang berasal dari Dinas Sosial.
Ikut mendampingi bupati, Kepala Dinas Sosial Yonnisal, Kepala BPBD Edi Busti, Kepala Dinas Pangan Yas'ari, Kepala Dinas Perikanan Arial Efendi, Camat Lembah Melintang Afwan, Camat Gunung Tuleh Randy Hendrawan, dan Wali Nagari setempat serta Kepala Jorong dan masyarakat setempat.
"Kawasan ini merupakan salah satu daerah yang menjadi langganan banjir. Ketika curah hujan tinggi 6-10 jam kemungkinan aliran Batang Bayang meluap dan naik sampai masuk ke pemukiman masyarakat sekitar," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Selain pandemi Covid-19, warga diuji dengan bencana banjir dan tanah longsor.
"Musibah banjir dan tanah longsor ini merupakan suatu cobaan bagi kita semua. Mari kita bersama-sama memperbaiki hubungan dengan sesama san juga semakin mendekatkan diri dengan Allah SWT," imbaunya.
Lengkapnya daerah yang dikunjungi bupati kali ini adalah Jorong Koto Sawah, Jorong Sumba, Jorong Taluak Ambun dan Jorong Kampung Guo di Kecamatan Gunung Tuleh.
Baca juga: Satlantas Polres Pasbar Bagi Masker ke Pengendara
Dalam kunjungan ini, kata bupati, tidak saja untuk menyalurkan bantuan, tapi juga menyurvei kondisi lapangan, sehingga jika anggaran tersedia dapat dibangun batu beronjong atau dam dan pintu air.
"Kepada masyakat agar sabar dahulu semua akan kita anggarkan sesuai dana APBD Pemda kita. Saya akan maksimalkan dana pembangunan untuk jorong dan kecamatan ini," janji Yulianto.
Sementara itu, Sekretaris Nagari Persiapan Koto Sawah, Zul Amar, warga sudah terbiasa dengan banjir. Hampir setiap musim hujan tiba, banjir juga melanda.
"Daerah Koto Sawah ini merupakan muara dari tiga sungai besar, yakni Batang Bayang, Batang Sikabau dan Batang Lapu. Aliran muaranya ke sini semua, makanya seperti ini (sering banjir)," jelas Zul Amar.
Menurutnya, solusi yang mungkin bisa mengatasi banjir adalah normalisasi aliran sungai serta pembuatan dam di pinggiran sungai.
"Kami sangat berharap hal ini bisa menjadi perhatian serius pemerintah dan stakeholder yang ada di sekitar daerah ini, termasuk PT Bakrie Pasaman Plantation," paparnya.
PT Bakrie Pasaman Plantation adalah perusahaan perkebunan sawit di kawasam itu.
Sebelumnya, akibat dari banjir ini puluhan rumah terendam dan bahkan ada yang hanyut serta roboh yakni di Jorong Lombok, Nagari Ujung Gading. [rom]