Padangkita.com – Untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Pemprov Sumbar melalui BUMD PT Grafika Jaya Sumbar mendirikan perusahaan kongsi dengan para perantau Minang mendirikan PT Retail Modern Minang (RMM).
RMM didaulat mengelola Minang Mart, ritel khas lokal yang diprioritaskan menjual kebutuhan harian, termasuk memasarkan produk UMKM milik warga Sumbar melalui jaringan gerainya.
Sampai awal Oktober ini, jumlah gerai Minang Mart sudah mencapai 30 buah, dan ditargetkan berkembang hingga 1.000 gerai dalam waktu empat hingga lima tahun.
Lalu, bagaimana cara membuka gerai Minang Mart ? Direktur PT RMM Syaiful Bahri mengatakan untuk membuka gerai Minang Mart tidak lah sulit, yang penting calon mitra memiliki toko dan sedikit modal.
“Yang penting punya toko atau ruko, dan modalnya untuk penataan toko, perbaikan fasilitas, dan mengisi toko,” katanya, pekan lalu.
Untuk diketahui, modal menjadi mitra Minang Mart diminta Rp300 juta plus ruko satu pintu dan kategori besar dengan modal Rp500 juta – Rp600 juta plus ruko dua pintu.
Modal itu, katanya meliputi kebutuhan isi barang, perbaikan fasilitas toko, dan penataan toko. “Investasinya sekali itu saja, tidak ada tambahan lain lagi,” katanya.
Untuk mendaftar membuka gerai Minang Mart, calon mitra disilahkan mendatangi kantor manajemen PT RMM di Jalan Gurun Laweh, Aur Duri, Kota Padang.
Ia menyebutkan sudah ratusan calon mitra yang mengajukan diri untuk membuka gerai Minang Mart di Sumbar.
Dalam sistem kemitraan dengan masyarakat, ia memastikan tidak ada sistem franchise yang hanya menguntungkan pemodal besar, seperti yang diterapkan jaringan besar ritel modern selama ini.
“Sistemnya murni kemitraan, jadi tidak ada fee yang ditarik manajemen kepada pemilik gerai,” katanya.
Ia menuturkan rata-rata gerai yang ada saat ini membukukan omset kotor mencapai rata-rata Rp7,7 juta. Bahkan di saat peak season dan weekend omset harian jauh lebih tinggi bisa mencapai Rp35 juta.