BPS Catat Angka Kemiskinan di Sumbar Naik Jadi 20.056 Orang, Ini Saran DPRD untuk Mengatasinya

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Berdasarkan catatan BPS, angka kemiskinan di Sumbar naik menjadi 20.056 orang.

Ilustrasi. [Foto: pixabay.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Catatan BPS, angka kemiskinan di Sumbar meningkat menjadi 20.056 orang.

Padang, Padangkita.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencatat jumlah penduduk miskin di daerah itu bertambah menjadi 20.056 orang.

Menyikapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar meminta pemerintah daerah fokus untuk menjalankan program dan kegiatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

"Dalam situasi pandemi ini, masuk akal jika tingkat kemiskinan Sumbar meningkat. Untuk itu, program strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat harus berjalan optimal," ujar Sekretaris Komisi II DPRD Sumbar, Nurkhalis melalui rilis yang diterima Padangkita.com, Rabu (3/3/2021).

Menurut Nurkhalis, agar program dan kegiatan berjalan optimal, pemerintah daerah mesti bersinergi dengan tenaga pendamping yang bekerja dan menjalankan teknis di lapangan.

Pada 2021, katanya, daerah harus fokus membangun pertumbuhan ekonomi, bahkan alokasi pokok pikiran dewan juga akan direalisaikan untuk program pertanian dan perkebunan. Untuk sektor ini, jelas Nurkhalis, jangan setelah diberikan program dilepaskan. Pendampingan harus berjalan optimal, hingga dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.

Meski pada skala nasional meningkatnya angka kemiskinan terjadi menyeluruh, ucap Nurkhalis, untuk Sumbar masih pada garis kewajaran.

Nurkholis menuturkan, sektor pertanian Sumbar menjadi salah satu andalan. Jika ada masyarakat yang pulang dari luar daerah, penggarapan lahan pertanian merupakan salah satu pilihan untuk berinvestasi. Investasi bidang pertanian tidak hanya menguntungkan secara pribadi namun juga masyarakat sekitar.

Sementara, Anggota Komisi II DPRD Sumbar, Imral Adinansi mengatakan, pengoptimalan sektor pertanian harus diperhatikan oleh pemerintah.

Imran menilai, pada masa pandemi Covid-19 ini, produksi gabah dan perkebunan tidak terlalu terdampak. Penekanan kemiskinan harus dimulai dari sektor ini hingga pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, dia juga menjelaskan, koperasi juga merupakan salah satu unsur strategis dalam menggerakkan poros perekonomian kerakyatan di daerah dan menekan angka kemiskinan.

Baca juga: Rokok Sumbang Angka Kemiskinan Terbesar Kedua di Sumbar

“Pemerintah harus ambil andil dalam menyehatkan unsur itu. Jika hal ini berjalan optimal, akan menekan angka kemiskinan. Pembangunan koperasi tidak hanya tugas pemerintah melainkan seluruh pihak terkait," ungkapnya. [*/zfk]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Suami-Istri dan 7 Anak Tinggal di Bekas MCK Umum, Dinsos Padang Lakukan Ini
Suami-Istri dan 7 Anak Tinggal di Bekas MCK Umum, Dinsos Padang Lakukan Ini
Konsumsi Rerata Rumah Tangga di Padang Rp8,5 Juta per Bulan, UMP Sumbar hanya Rp2,8 Juta
Konsumsi Rerata Rumah Tangga di Padang Rp8,5 Juta per Bulan, UMP Sumbar hanya Rp2,8 Juta