Padang, Padangkita.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat (Sumbar) menegaskan, bahwa video yang beredar di media sosial tentang kejadian longsor besar yang dinarasikan di Kelok 9, adalah hoaks.
Video longsor yang memperlihatkan detik-detik sisi perbukitan ambruk tersebut, dipastikan bukan di kawasan Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota. Penelusuran Padangkita.com, video hoaks tersebut beredar setelah kejadian longsor yang menimbun badan jalan dekat Jembatan Kelok 9.
Namun, longsor yang menimbun badan jalan dekat Jembatan Kelok 9 atau Kelok Sembilan tersebut telah ditangani, dan arus lalu lintas pun kembali pulih hanya beberapa jam setelah kejadian, pada Minggu (30/4/2023).
Baca juga: Pascalongsor dekat Kelok 9, Malam Ini Jalur Sumbar – Riau kembali Bisa Dilalui 2 Jalur
Kalaksa BPBD Sumbar Arry Yuswandi mengatakan bahwa pihaknya tidak menerima laporan longsor sebagaimana video yang beredar di berbagai platform media sosial itu.
“Kita memang kaget dengan adanya informasi dari media sosial, bahwa ada longsor susulan, dengan gambar dan video tanah bergerak, informasi tersebut sama sekali tidak benar,” tegas Arry, Selasa (2/5/2023).
Ia menjelaskan, sebelumnya memang terjadi longsor menimbun badan jalan dekat Jembatan Kelok 9, akibat curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang pada Hari Minggu, 30 April 2023, pukul 17.00 WIB.
“Posisinya itu di Jorong Aia Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota, di mana satu mobil yang terdampak mengalami rusak sedang, dua orang mengalami luka ringan,” jelas Arry.
Namun kejadian itu telah ditangani dengan baik oleh sejumlah stakeholder kebencanaan. Upaya pembersihan material longsor dilakukan oleh jajaran Pemkab Limapuluh Kota yang terdiri dari pihak nagari, BPBD, Satpol PP, Polres, Kodim 0306, Balai Jalan Nasional serta para relawan dan masyarakat.
“Alhamdulillah pada malam harinya, sekitar pukul 20.15 WIB jalur Padang-Pekanbaru sudah bisa dilalui kendaraan,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Diskominfotik Sumbar Siti Aisyah mengimbau masyarakat agar tidak latah dalam memanfaatkan media sosial.
“Kasian para perantau, apalagi arus balik masih berlangsung, informasi hoaks seperti ini sangatlah tidak elok,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tanggung jawab penyebaran informasi hari ini tidak hanya berada pada pemerintah, melainkan seluruh komponen masyarakat selaku ‘citizen jurnalism’.
Baca juga: Saat Longsor di Dekat Kelok 9, Macet Kendaraan di Jalan Sumbar-Riau Capai 4 Km
“Saring dulu sebelum sharing, untuk mencegah penyebaran hoaks, masyarakat harus lebih sadar pentingnya menyaring informasi sebelum membagikannya, khususnya pada platform media sosial,” ingat Siti Aisyah. [*/pkt]