Padangkita.com - Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Padang menyatakan penggunaan zat terlarang di Indonesia dan kota Padang sudah begitu membahayakan. Sehingga perlu peran aktif semua pihak untuk memberantas hal tersebut.
Ketua (BNK) Padang, Emzalmi menegaskan dalam memerangi narkoba sangat diharapkan keterlibatan seluruh unsur warga negara Indonesia di manapun berada.
"Salah satunya melibatkan seluruh unsur seperti anggota PWRI yang dominan menjadi tokoh masyarakat ataupun aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan," katanya dalam "Sosialisasi Bahaya Narkoba" yang digelar Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Padang.
Emzalmi yang juga Wakil Walikota ini mengatakan, narkoba saat ini sudah menjadi tantangan yang begitu membahayakan. Sehingga tidak ada jalan lain selain "dipasamokan" atau diperangi oleh semua pihak.
“Melalui sosialiasi ini kita berharap, semua anggota PWRI Kota Padang akan bisa berkontribusi. Semoga akan meminimalisir terjadinya penyalahgunaan dan peredaran narkoba khususnya di Kota Padang,” kata Emzalmi dikutip dari humas, Kamis (31/08/2017).
Wawako juga menyebutkan, dalam memerangi narkoba sangat diharapkan keterlibatan seluruh unsur warga negara Indonesia.
Salah satunya bagi para anggota PWRI, selaku purnatugas yang bekerja sekian lama di instansi pemerintah juga sangat diharapkan dapat berkontribusi menekan penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang cenderung menyentuh generasi muda itu.
Selain itu menurutnya orang tua berkewajiban untuk mengontrol tumbuh kembang anak-anak mereka agar tidak terjerat dalam pergaulan yang salah dan penyalahgunaan narkoba.
Dia juga meminta kepada pihak keluarga yang sudah terkena narkoba agar mau melapor ke pihak terkait untuk bisa mengikuti rehabilitasi.
“Untuk itu kepada kita semua mari kita bicarakan narkoba dengan berbagai jenisnya dimana saja kita berada. Khususnya bagi para orang tua, agar senantiasa mengontrol anak-anaknya. Dan apabila ada salah satu bagian keluarga kita yang sudah terlanjur terkena, diharapkan bisa melaporkan diri ke pihak terkait untuk mengikuti rehabilitasi. Sehingga bisa mendapatkan rehabilitasi baik di puskesmas, rumah sakit bahkan balai rehabilitasi narkoba yang ada,” pungkasnya.