BKSD Sumbar: Rafflesia Langka yang Ditemukan di Agam Berukuran 107 Sentimeter

BKSD Sumbar: Rafflesia Langka yang Ditemukan di Agam Berukuran 107 Sentimeter

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan Rafflesia jenis Tuan Madae yang ditemukan di kawasan cagar alam Maninjau tepatnya di Jorong Baringin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat adalah jenis langka. (Foto: BKSD Sumbar)

Image Attachment

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan Rafflesia jenis Tuan Mudae yang ditemukan di kawasan cagar alam Maninjau tepatnya di Jorong Baringin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat adalah jenis langka. (Foto: BKSD Sumbar)

Padangkita.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan Rafflesia jenis Tuan Mudae yang ditemukan di kawasan cagar alam Maninjau tepatnya di Jorong Baringin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat adalah jenis langka.

"Rafflesia yang ditemukan dalam kawasan hutan konservasi cagar alam Maninjau sebelumnya tidak pernah ditemukan," kata Kepala Seksi Wilayah Satu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Khairi Ramadhan, saat dikonfirmasi oleh Padangkita.com, Rabu (20/12/2017).

Menurutnya ukuran bunga Rafflesia Tuan Mudae yang ditemukan saat mekar sempurna berukuran 107 sentimeter. Rafflesia tersebut ditemukan oleh warga sekitar sekira 1 bulan yang lalu.

Dirinya menjelaskan, kawasan Cagar Alam Maninjau merupakan habitat yang dilindungi dari ancaman dan gangguan, termasuk hewan buas seperti Harimau Sumatera.

“Lokasi ini sangat unik, karena tumbuh bunga Raflesia yang sangat langka itu, dan untuk memastikan perkembangan bunga itu, BKSDA Sumatera Barat mendatangkan peneliti dari Universitas Bengkulu, dan nantinya akan memetakan seperti apa pola perkembangan bunga Raflesia di kawasan Cagar Alam Maninjau ini,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Dikutip dari sejumlah media, sedikitnya terdapat 27 jenis Rafflesia yang ada di dunia. Namun kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mengenal Rafflesia jenis Arnoldi yang terdapat di wilayah hutan Sumatera, khususnya di Bengkulu. Padahal, di hutan Provinsi Bengkulu terdapat empat jenis Rafflesia yang sering tumbuh, yakni jenis Rafflesia Arnoldi, Gadutensis, Haseltii, dan Rafflesia Bengkuluensis.

Menurut Peneliti Rafflesia dari Universitas Bengkulu (Unib), Agus Susetya, bunga Rafflesia yang memiliki daun bunga paling besar di dunia adalah jenis Bengkuluensis. Sementara itu, untuk jenis Rafflesia Arnoldi ukuran bunganya bisa mencapai diameter 70-110 sentimeter.

Sedangkan untuk Rafflesia Haseltii biasanya memiliki ukuran 30-60 sentimeter dan Rafflesi jenis Gadutensis memiliki ukuran sekitar 50 sentimeter.

"27 jenis Rafflesia yang ada di dunia, di Sumatera terdapat 11 Jenis, 4 diantaranya di Bengkulu," katanya.

Bunga itu ditemukan di beberapa tempat di Bengkulu, antara lain di di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), pusat pelatihan gajah (PLG), dan Padang Guci Kabupaten Kaur.

Sementara itu, terkait temuan bunga Rafflesia yang tumbuh di wilayah Kabupaten Agam, Sumbar merupakan jenis Raflesia langka. Jenis Rafflesia tersebut biasanya atau jarang sekali tumbuh di Sumatera. Menurutnya, dengan temuan itu, maka terbentahkan bahwa bunga Raflesia tua-mudae hanya hidup di Malaysia.

Ke depan, lokasi tumbuhnya bunga itu akan dijadikan pusat konservasi Raflesia atau sebagai pusat informasi, karena pusat konservasi atau pusat informasi Raflesia belum ada di Indonesia.

Baca Juga

Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Riyono Ungkap 10 Dampak Serius Ekspor Pasir Laut, Mulai dari Ekologis hingga Konflik Sosial
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Launching Buku 'Green Democracy', Sultan: Semangat Wujudkan Keseimbangan
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Pj Wali Kota Padang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Limapuluh Kota – Warsi Kerja Sama Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Bersama Masyarakat
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah