Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengatakan masyarakat Sumbar harus introspeksi diri terkait pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, bahwa tokoh Sumbar yang muncul sekarang tidak sepopuler dulu.
"Apalagi sekarang tahun baru hijriah kan. Kita harus introspeksi guna masa depan yang lebih baik. Saya kira masukan itu harus bisa menjadi semangat bagi kita semua," ujar Mahyeldi saat ditemui wartawan di Istana Gubernur Sumbar, Jumat (13/8/2021).
Mahyeldi juga mengaku sepakat dengan pernyataan Megawati. Dia pun meminta dukungan dari Megawati dan putrinya, Puan Maharani.
"Saya sebagai Gubernur Sumbar, mohon dukungan kepada Buk Mega, dan Buk Puan, dan lain-lain untuk melahirkan tokoh-tokoh seperti yang diharapkan. Sebagaimana juga semangat Pak Presiden, untuk menjadikan Indonesia ini sebagai salah satu dari empat negara besar di dunia. InsyaAllah Sumbar akan berkontribusi untuk itu," ungkapnya.
Tak hanya itu, Mahyeldi juga mengungkapkan bahwa ia ingin bertemu langsung dengan Megawati Soekarnoputri serta anaknya, Puan Maharani untuk berdiskusi.
"InsyAallah, kalau Buk Mega memberikan waktu kepada saya, atau Buk Puan, atau siapa pun, saya akan bertemu dengan mereka. Kita usahakan untuk ke depan (agar lebih baik lagi). Sebetulnya, saya sudah minta waktu kepada Buk Puan untuk membicarakan beberapa hal," papar Mahyeldi.Diberitakan sebelumnya, Megawati mengatakan Sumbar tidak seperti yang dikenalnya dulu. Dia juga bertanya-tanya mengapa tokoh-tokoh Sumbar yang muncul sekarang tidak sepopuler dulu.
Lalu, menurut Megawati, sejak sebelum kemerdekaan sampai setelah merdeka, Sumbar memiliki tokoh-tokoh yang luar biasa. Di antaranya yaitu Sutan Syahrir, Tan Malaka, Mohammad Yamin, KH Agus Salim, Rasuna Said, Hamka, M Natsir, Abdul Muis, Rohana Kudus, Bagindo Aziz Chan, Ilyas Ya’kub, dan sebagainya.
"Dulu, saya tahu banyak sekali tokoh dari Sumbar. Kenapa sekarang kok kayaknya tidak sepopuler dulu, atau memang tidak ada produknya, coba bayangkan," kata Megawati. [zfk]