
Aksi Jaringan Peduli Perempuan Sumbar di Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). (Foto: Aidil Sikumbang)
Padangkita.com – Jaringan Peduli Perempuan Sumatera Barat suarakan pencegahan aksi intimidasi dan kekerasan terhadap perempuan di momen Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Selain itu, mereka juga meminta agar semua pihak bisa menjaga kebhinekaan yang saat ini mulai terpecah belah akibat isu sara.
Yefri Heriyani, koordinasi aksi mengatakan hingga saat ini angka kekerasan terhadap perempuan masih sangat tinggi.
“Selama 2016, angka kekerasan berbasis gender mancapai 104 kasus. Jumlah tersebut naik 23 kasus dibanding tahun sebelumnya (2015),” katanya kepada wartawan, Sabtu (20/05/2017).
Dia juga menambahkan, dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) perlu adanya upaya pencegahan terhadap perempuan tanpa mengenal suku, agama, dan ras.
Selain menyoroti masih rentannya kekerasan terhadap perempuan, mereka juga menghimbau masyarakat dan negara untuk merawat kebhinekaan yang dinilai mulai memudar dan terkikis akibat isu-isu sara.
Aksi ini dimulai dari depan kantor gubernur Sumatera Barat di Jalan Sudirman.
Puluhan ibu-ibu dari berbagai organisasi membawa spanduk danenyanyikan sejumlah lagu kebangsaan.
Aksi dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer menuju halaman mesjid raya Sumatera Barat. (Aidil Sikumbang).