Padang, Padangkita.com - Ground T di Pantai Padang, persisnya yang berlokasi dekat Masjid Al-Hakim, rusak.
Pantauan Padangkita.com, Senin (4/7/2022), ground T atau batu-batu berukuran besar disusun membentuk huruf T menjorok sepanjang 60 meter ke arah laut itu, ambruk di bagian ujungnya.
Herman, 70 tahun, salah seorang pedagang kacang rebus yang biasa berjualan di kawasan tersebut, mengatakan, dirinya sudah melihat ground T itu sudah rusak pada Minggu (3/7/2022).
Padahal, pada hari sebelumnya, dia masih melihat ground T yang berfungsi untuk membentuk garis pantai baru itu masih utuh.
"Saya ke sini pada Minggu pagi kemarin sekitar pukul 07.00 WIB, (ujung) tanggul (ground T) itu sudah ambruk. Padahal, hari sebelumnya, saya lihat masih utuh," ujarnya saat ditemui Padangkita.com di lokasi.
Ground T itu rusak saat Pantai Padang dilanda gelombang tinggi.
Herman menuturkan, gelombang tinggi terjadi pada Minggu pagi kemarin sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Air laut sampai meluber ke jalan dekat pantai.
"Gelombang tinggi pagi kemarin. Air laut sampai ke badan jalan membawa sampah dan pasir," jelasnya.
Peristiwa air laut meluber ke badan jalan akibat gelombang tinggi juga terjadi pada Senin pagi ini.
Memang, BMKG Maritim Teluk Bayur telah memprediksi, beberapa hari kemarin, perairan barat Sumbar memang dilanda gelombang dengan ketinggian 0,50 - 1,5 meter.
Baru Setahun Rampung
Diketahui, ground T merupakan salah satu proyek penanganan abrasi di kawasan Pantai Padang. Sebagai informasi, proyek penanganan abrasi di kawasan Pantai Padang dilakukan di tiga titik.
Catatan Padangkita.com, pengerjaan ketiga proyek itu dimulai 11 Januari 2021, dan selesai pada April 2021 dengan waktu pengerjaan selama 70 hari. Itu artinya baru sekitar setahun, ground T itu rampung.
Tiga titik kawasan Pantai Padang yang mendapatkan penanganan abrasi saat itu yaitu kawasan Masjid Al-Hakim, kawasan Tugu Merpati, dan kawasan Pasir Jambak.
Bentuk penanganan abrasi yaitu, pembangunan seawall atau tanggul laut, serta ground T dan ground I yang berfungsi untuk membentuk garis pantai baru.
Baca Juga:Â Gelombang Tinggi di Pantai Padang, Air Laut Meluber ke Jalan
Secara keseluruhan, pengerjaan proyek penanganan abrasi tersebut memakan biaya sekitar Rp19,1 miliar bersumber dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana. [fru]