Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berpartisipasi aktif dalam pendistribusian bantuan ke seluruh daerah terdampak.
Ia menyebut, 17 hari pascabencana, bantuan semakin banyak masuk dari berbagai pihak. Makanya, kata Mahyeldi, agar tidak menumpuk dan lebih optimal, maka penyalurannya perlu diperkuat.
"Bantuan tidak boleh menumpuk, setiap yang masuk harus didistribusikan segera. Seluruh OPD harus ikut membantu pendistribusiannya," tegas Gubernur Mahyeldi di Padang, Jum'at (12/12/2025).
Sebelumnya, pendistribusian bantuan hanya dilakukan OPD teknis seperti Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dengan semakin banyaknya bantuan yang masuk, skema serupa dinilai sudah tidak relevan untuk diterapkan.
"Tidak mungkin semuanya kita bebankan kepada Dinsos dan BPBD, mereka juga punya keterbatasan. Itulah alasan kenapa polanya sekarang kita ubah," ungkap Mahyeldi.
Selain pendistribusian bantuan, Mahyeldi juga menyoroti percepatan validasi data di Posko Terpadu Penanggulangan Darurat Bencana Alam Sumbar. Menurutnya, akurasi dan kelengkapan data, sangat dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana.
"Proses rekapitulasi data terus kita pantau secara berkala. Agar akurasi dan validasinya terjaga," kata Mahyeldi.
Berdasarkan rekapitulasi sementara, total jumlah korban terdampak bencana hingga Jum'at (12/12/2025), sebanyak 241 orang meninggal dunia, 93 hilang, dan 382 luka-luka. Sedangkan jumlah total masyarakat terdampak sebanyak 296.307 jiwa.
Baca juga: Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Sumbar Minta Dukungan Pemulihan Kerusakan
Jumlah rumah rusak ringan sebanyak 5.421 unit, rusak sedang 1.132, dan rusak berat sebanyak 1.539. Selain itu, bencana juga telah berdampak pada 7.227 hektare sawah, 7.284 hektare lahan pertanian, dan 1.125 hektare kebun masyarakat. [*/adpsb]











