Padang, Padangkita.com - Banjir bandang kembali melanda Kampung Jalamu, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Jumat (30/10/2020). Bencana ini disebabkan meluapnya Batang Jalamu akibat hujan deras. Sedikitnya, ratusan rumah warga terendam banjir yang bercampur lumpur.
Salah seorang warga Jalamu menyebutkan, banjir terjadi sejak sore hari saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Air mulai merendam rumah warga sekitar pukul 17.00 WIB.
Air yang disertai lumpur merendam rumah warga hingga ketinggian sedada orang dewasa atau sekitar satu meter. Tidak hanya air disertai lumpur, berbagai material lain seperti kayu, ranting dan daun-daun juga diangkut air hingga ke permukiman warga.
"Tingginya (air) macam-macam, kalau rumah saya yang agak tinggi, ketinggian air sekitar selutut. Yang paling parah itu bagian bawah, yang rendah itu, airnya sampai sedada," ujar warga yang enggan namanya ditulis.
Selain itu, puluhan hektare lahan pertainan dan sawah warga pun rusak direndam banjir. Warga juga terpaksa mengevakuasi hewan ternaknya yang juga turut direndam banjir.
Dihubungi Padangkita.com, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Hasnul Karim mengatakan telah mendapat informasi terkait banjir ini. "Iya, ada banjir di Jalamu, tadi kita dapat informasi sekitar pukul 18.00 WIB," ujar Hasnul.
Dia menyebutkan, saat ini atau menjelang Isya air yang merendam rumah warga sudah mulai surut. Namun, ia mengimbau warga untuk tetap waspada dengan banjir susulan karena hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Pessel.
"Airnya sudah surut, kita masih tetap siaga jika banjir susulan tiba. Kita tetap berkoordinasi demgan perangkat nagari setempat," ucap Hasnul.
Menurut Hasnul, banjir yang terjadi di Kampung Jalamu ini sudah banjir yang kesekian kalinya terjadi di tahun 2020 ini. Maraknya penebangan liar di hulu sungai menjadi faktor utama penyebab banjir.
"Hulunya sudah gundul semua, tentu tidak ada yang menahan airnya. Sehingga kalau hujan, air langsung meluncur saja ke bawah tanpa ada penahanan. Biasanya kalau hujan deras, masih ada durasi untuk airnya mengalir ke hilir, sehingga tidak mendadak seperti ini dan banjir," terang Hasnul.
Tidak hanya banjir bandang, longsor juga terjadinya di Pessel, tepatnya di jalan pendakian pertama Bukit Pulai dari arah Batang Kapas menuju Painan. Setengah badan jalan pun tertutupi oleh material longsor.
Material longsor yang terdiri dari batu-batuan juga berserakan di tengah jalan hingga ke Kampung Jalamu, karena diangkut air yang mengalir dari bukit ke jalan.
"Batunya besar-besar, mulai dari puncak Bukit Pulai sampai bawah di tengah jalan banyak batunya. Kalau tidak hati-hati bisa jatuh, terutama pengendara roda dua, apalagi batunya tertutupi air ketinggian semata kaki," ujar salah seorang pengendara, Zikri, 23 tahun.
Baca juga: Hiu Paus yang Terdampar di Pantai Muara Surantih Pesisir Selatan Mati
Hasnul menyebutkan, BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pessel untuk membersihkan material longsor. "Akan kita koordinasikan segera agar material longsor nya langsung dibersihkan," tutup Hasnul. [pkt]