Baju Kuruang Basiba Sabet Rekor MURI

Baju Kuruang Basiba Sabet Rekor MURI

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menerima piagam MURI dari perwakilan MURI, dari rekor yang ditorehkan 1000 perempuan memakai Baju Kuruang Basiba dalam perhelatan Festival Siti Nurbaya (FSN) 2017 di Pantai Padang. (Foto: Humas Pemko Padang)

Lampiran Gambar

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menerima piagam MURI dari perwakilan MURI, dari rekor yang ditorehkan 1000 perempuan memakai Baju Kuruang Basiba dalam perhelatan Festival Siti Nurbaya (FSN) 2017 di Pantai Padang. (Foto: Humas Pemko Padang)

PadangKita - Seribu orang perempuan berbaju kurung "Baju Kuruang Basiba" dalam pawai Festival Siti Nurbaya (FSN) 2017, mengukir prestasi dengan menyabet rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Walikota Mahyeldi bersama Wawako Emzalmi menerima langsung piagam penghargaan dari Ketua Umum MURI, Jaya Suprana melalui perwakilannya pada acara FSN kemarin.

Mahyeldi menyampaikan, selaku warisan budaya Minangkabau, Baju Kuruang Basiba merupakan pakaian yang mesti dilestarikan karena cocok dan baik sesuai budaya kaum perempuan di Ranah Minang.

“Semoga, dengan penampilan 1000 Baju Kuruang Basiba kali ini, dapat menginspirasi kaum perempuan Minang untuk senantiasa membudayakan pakaian khas bagi "gadih Minang" ini ke depan,” imbuh Mahyeldi.

Mahyeldi juga mengatakan, ia pun bersyukur Baju Kuruang Basiba sejauh ini masih cukup terlestarikan secara baik khususnya di Padang.

“Alhamdulillah, di sekolah-sekolah di kota ini serta pegawai perempuan di Pemko Padang sudah mengagendakan untuk hari pemakaiannya. Kita tentu berharap, Baju Kuruang Basiba ini akan menjadi pakaian favorit di kalangan kaum wanita di Ranah Minang,” harapnya.

Selanjutnya salah seorang Perwakilan MURI pada kesempatan itu mengatakan, penampilan 1000 lebih perempuan memakai Baju Kuruang Basiba tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa. Terlebih, aksi itu tidak hanya diikuti kaum ibu, namun juga diikuti dipara siswi SD/SLTP/SLTA bahkan anak-anak yang masih belajar di TK dan PAUD.

“Kegiatan ini luar biasa, karena telah memamerkan nilai-nilai budaya lokal yang sepertinya mulai tergerus perkembangan zaman yang semakin modern. Maka dengan itu, hal ini patut diberikan penghargaan sebagai rekor sejarah baru dalam catatan MURI,” sebutnya.

Dalam FSN ke-7 tahun 2017 tersebut, seluruh kesenian, permainan dan kuliner khas daerah Minangkabau turut dilombakan. Diantaranya ada lomba lagu Minang, lomba tari Minang kreasi, lomba randai, lomba sepak rago, lomba petatah-petitih, lomba sendal tampuruang, lomba menulis puisi, lomba foto, serta lomba kuliner seperti malamang, manggiliang lado dan membuat palai bada.

Untuk semua jenis lomba, setiap kecamatan serta kelurahan yang ada di Kota Padang berhak mengikutinya.

Tag:

Baca Juga

Pelantikan Pengurus FASBANA, Pemko Ajak Lestarikan Adat Budaya di Kalangan Anak Muda
Pelantikan Pengurus FASBANA, Pemko Ajak Lestarikan Adat Budaya di Kalangan Anak Muda
Penjelasan tentang Busana Adat Tanimbar yang Dikenakan Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Penjelasan tentang Busana Adat Tanimbar yang Dikenakan Jokowi di Sidang Tahunan MPR
Prosesi Hoyak Tabuik Piaman 2023 Dimulai dengan ‘Maambiak Tanah’ di Sungai
Prosesi Hoyak Tabuik Piaman 2023 Dimulai dengan ‘Maambiak Tanah’ di Sungai
Pacu Jawi di Tanah Datar Diadakan Tiap Sabtu, Ini Jadwal dan Lokasinya  
Pacu Jawi di Tanah Datar Diadakan Tiap Sabtu, Ini Jadwal dan Lokasinya  
Pengunjung Puncak Hoyak Tabuik Budaya Piaman Capai 250 Ribu Orang, Uang Berputar Rp50 Miliar
Pengunjung Puncak Hoyak Tabuik Budaya Piaman Capai 250 Ribu Orang, Uang Berputar Rp50 Miliar
Ratusan Ribu Wisatawan Ditarget Saksikan Langsung Puncak Hoyak Tabuik Budaya Piaman
Ratusan Ribu Wisatawan Ditarget Saksikan Langsung Puncak Hoyak Tabuik Budaya Piaman