Simpang Empat, Padangkita.com - Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Pasaman Barat (pasbar) siap dibagikan sebagai langkah antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Pasbar, Edi Busti mengatakan ada sebanyak 130 unit APD yang nantinya akan dibagikan, namun saat ini masih didalam perjalanan.
"Tenaga Kesehatan kita sangat membutuhkan APD ini, namun kita sangat sulit untuk mendapatkannya. Hari ini kami peroleh dari provinsi sebanyak 100 unit dan kemarin juga sudah diperoleh sebanyak 30 unit, jadi total ada 130 unit," katanya kepada Padangkita.com, Sabtu (28/3/2020).
Ia menyampaikan bahwa APD itu nantinya akan dibagikan kepada tenaga medis di RSUD Pasbar dan di 20 Puskesmas yang ada.
Menurutnya, dari jumlah itu Pasbar masih jauh kekurangan dari yang dibutuhkan, namun untuk sementara harus dimanfaatkan berapa yang tersedia.
"Saat ini sejumlah tenaga medis menggunakan APD darurat apa adanya dan boleh dikatakan jauh dari kata layak. Namun kita terus berupaya memperoleh APD baik ke provinsi maupun dari pemerintah pusat karena APD ini sangat penting dalam rangka persiapan jika nanti ada yang suspect COVID-19," jelasnya.
Baca juga: MUI Pasaman Barat Keluarkan Maklumat Sikapi COVID-19
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pasaman Barat Gina Alecia menegaskan hingga saat ini di Pasaman Barat belum ada Pasien Dalam Pantauan (PDP) dan yang ada hanya Orang Dalam Pantauan (ODP).
Menurutnya, hingga Sabtu (28/3) pukul 18.30 WIB warga Pasaman Barat yang ODP sudah berjumlah sebanyak 13 orang. Isu yang berkembang di tengah masyarakat yang mengatakan sudah ada yang PDP dan ia mengatakan bahwa informasi itu tidak benar.
"Belum ada yang PDP. Ada info bahwa ada warga Tongar pelaku perjalanan yang dihebohkan sebagai PDP namun setelah dicek, suhu tubuhnya normal dan tidak demam," jelasnya.
dr.Gina berharap masyarakat tetap tenang dan menyaring informasi yang beredar. Kemudian ia juga menghimbau kepada warga yang baru pulang dari rantau agar segera melaporkan diri ke Puskesmas.
"Kami berharap ada kesadaran warga yang baru pulang dari rantau untuk melapor dan cek kesehatan. Jangan keluar rumah tetapi lakukan isolasi mandiri di rumah agar masyarakat sekitar tidak resah," tegasnya. [rom]
