Angkasa Pura II Targetkan Rp 130 M dari Bisnis Sampingan

Berita Sumatra Barat terbaru: Angkasa Pura II Targetkan Rp 130 M dari Bisnis Sampingan

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. (Foto: Ist)

Padang Pariaman, Padangkita.com - Tahun ini, PT Angkasa Pura II (Persero) mengembangkan lini bisnis baru untuk meraih pasar yang juga baru guna memperkuat bisnis inti PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara.
Diharapkan konsep baru yang dinamakan adjacent business ini bisa menghasilkan laba hingga Rp 130 miliar.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, bisnis ini perseroan selama ini dihasilkan dari bisnis Aeronautika dan Non-aeronautika yang sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun, antara lain melalui pengelolaan bandara, peningkatan kapasitas bandara dan pembentukan kawasan khusus di bandara.

"Bila hanya mengandalkan core business (bisnis inti) maka perseoran akan tumbuh secara natural saja, tetapi jika kami mengimplementasikan adjacent business maka pertumbuhan PT Angkasa Pura II pasti lebih cepat,” ujar Muhammad Awaluddin.

Ada pun adjacent business yang telah dijalankan pada tahun ini adalah memperkuat portofolio dari 5 anak usaha, mengembangkan bisnis bengkel pesawat, dan program strategic partnership Bandara Kualanamu.

“Konsep Adjacent Business ini merupakan pengembangan portofolio bisnis sebagai bagian dari Transformasi Bisnis dan Portofolio Usaha yang dicanangkan sejak 2016,” ujar Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin mengatakan target pendapatan dari Adjacent Business pada 2020 sebesar Rp130 miliar atau 1% dari target total pendapatan perseroan yang mencapai Rp12,8 triliun.

Adjacent Business ini akan semakin besar ke depannya, seiring dengan upaya kami menumbuhkan core business. Bandara juga perlu memaksimalkan nilai yang dimilikinya untuk berbagai pengembangan,” jelas Muhammad Awaluddin.

Guna mengawal implementasi konsep adjacent business ini, maka PT Angkasa Pura II membentuk unit khusus di dalam perseroan yang diberi nama sama yaitu Divisi Adjacent Business.

Divisi Adjacent Business sendiri memiliki brandline Airport Solutions yang berarti sebagai unit yang mampu menyediakan berbagai solusi terkait operasional, pelayanan dan fasilitas di bandara.

Sementara itu portofolio bisnis yang akan dikembangkan adalah X-CODE, yang merupakan akronim dari eXperience, Consumable, Operation, Digital, Entertainment & Life Style dengan target konsumen adalah korporat, bisnis dan personal.

Adapun pengembangan usaha di adjacent business ini dilakukan dengan strategi organik dan inorganik sebagai bagian upaya perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan. (*/pk-04)


Baca berita Sumatra Barat terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Aspirasi Warga 4 Daerah Ini Terhubung Jalur Kereta Api, Mahyeldi: Kita Kaji Hidupkan Lagi
Aspirasi Warga 4 Daerah Ini Terhubung Jalur Kereta Api, Mahyeldi: Kita Kaji Hidupkan Lagi
Reaktivasi Kereta Api Kayu Tanam – Padang Panjang - Bukittinggi: Dikaji Jenis yang Cocok
Reaktivasi Kereta Api Kayu Tanam – Padang Panjang - Bukittinggi: Dikaji Jenis yang Cocok
Penambahan Reaktivasi Kereta Api dan Layanan Penerbangan Sangat Penting bagi Pariwisata Sumbar
Penambahan Reaktivasi Kereta Api dan Layanan Penerbangan Sangat Penting bagi Pariwisata Sumbar
Jumlah Penumpang Pesawat Mei 2023 di Bandara AP II, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19
Jumlah Penumpang Pesawat Mei 2023 di Bandara AP II, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19
Penumpang Pesawat di BIM Naik Signifikan saat Libur Nataru 
Penumpang Pesawat di BIM Naik Signifikan saat Libur Nataru 
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Nama Gumarang merupakan nama kuda milik raja di Minangkabau yang dilekatkan pada nama bus.
Gumarang, Nama Kuda Milik Raja yang Dilekatkan Pada Bus, Didirikan Orang Bukittinggi di Lampung Tahun 1974