Berita Padang Panjang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Angka Lakalantas di Kota Padang Panjang sepanjang tahun 2020 menurun jika dibandingkan tahun 2019. Meskipun demikian, kasus kecelakaan yang menewaskan seorang bocah menjadi sorotan tahun ini.
Padang Panjang, Padangkita.com - Angka Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) di Kota Padang Panjang sepanjang tahun 2020 menurun jika dibandingkan tahun 2019. Meskipun demikian, kasus kecelakaan yang menewaskan seorang bocah menjadi sorotan tahun ini.
Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Saherman mengatakan, sepanjang tahun 2020, terjadi sebanyak 69 kasus lakalantas di daerah itu, dengan penyelesaian sebanyak 66 kasus, persentase penyelesaian 95,6 persen.
"Korban meninggal dunia berjumlah 11 orang, luka ringan 99 orang, tidak ada luka berat. Kerugian lakalantas pada tahun 2020 mencapai Rp75.850.000," ujar Saherman, Selasa (29/12/2020).
Sementara, tahun 2019, terjadi sebanyak 69 kasus lakalantas di Kota Padang Panjang dengan penyelesaian 66 kasus, persentase penyelesaian 95,6 persen.
Korban meninggal pada tahun 2019 sebanyak 11 orang, luka ringan 151 orang dan luka berat empat orang. Kerugian mencapai Rp143.100.000.
"Secara keseluruhan, terjadi penurunan kasus lakalantas sebesar 33 persen di Kota Padang Panjang," ungkapnya.
Dijelaskan Saherman, kasus bocah atas nama Muhammad David Albuti, 7 tahun yang tewas ditabrak pengendara motor saat menyeberang jalan itu menjadi kasus yang menyita perhatian publik.
Diketahui, bocah yang tewas tersebut hendak menyeberang jalan dan tidak mengetahui ada kendaraan roda dua dilaporkan datang dari arah Kota Padang melaju dengan kecepatan tinggi. Korban pun terpental.
Kemudian, korban di bawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
David menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (31/7/2020) setelah tim medis RSAM Bukittinggi berjibaku memberikan perawatan sejak Rabu (28/7/2020).
Meskipun demikian, saat ini polisi masih belum menangkap pelaku. Menurut Saherman, meskipun tabrakan tersebut terekam dalam kamera pengintai (CCTV) milis Dinas Perhubungan Kota Padang Panjang, namun hasil rekaman yang kurang jelas membuat hasil penyelidikan sedikit kesulitan.
Dari rekaman itu si penabrak mengenakan pakaian berwarna merah dan celana warna krem, wajah pelaku tidak terlihat jelas karena memakai masker dan helm berwarna merah.
"Kita keterbatasan CCTV dan juga saksi kunci yang pertama kali melihat kejadian itu tidak ada, padahal sudah lebih dari dua orang saksi yang kami mintai keterangan, namun kasus ini bisa kami buka lagi sewaktu-waktu jika ditemukan adanya jejak yang mengarah siapa pelaku tabrak lari itu," katanya. [ad/zfk]