Jakarta, Padangkita.com – Minyak goreng curah dengan harga Rp11.500 yang ditetapkan pemerintah, ternyata masih sulit ditemukan. Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertindak tegas.
"Saya sudah pertanyakan dalam rapat pas tanggal 31 Januari kemarin bahwa bagaimana teknis pelaksanaannya Pak Menteri, jangan sampai Permendag 06 Tahun 2022 ini menjadi macan kertas," kata Andre, Rabu (2/2/2022).
Andre Rosiade yang juga Ketua DPD Gerindra Sumbar ini mengatakan tidak semua produsen mengikuti aturan tersebut. Untuk itu, dia meminta Mendag tegas terkait hal ini.
"Kita sudah minta Pak Menteri bagaimana aturan teknis dan pelaksanaannya betul-betul bisa diwujudkan, karena terus terang kami sudah sampaikan juga dalam rapat itu bahwa kita tidak yakin produsen akan berkomitmen. Untuk itu, kami meminta Pak Menteri melakukan tindakan tegas, dan ini kan terbukti sampai hari ini tanggal 2 sampai pelaksanaan efektif kan banyak rakyat masih mengeluh dan berteriak," kata Andre.
Andre Rosiade meminta Mendag mengevaluasi realisasi aturan ini. Dia meminta Mendag tidak ragu menindak produsen yang tidak patuh.
"Ini perlu dievaluasi dan Pak Menteri harus berani melakukan tindakan tegas. Kalau produsen minyak goreng nggak mau, cabut saja izin ekspornya. Cabut izin ekspor perusahaan itu, itu sudah kita ingatkan Pak Menteri untuk melakukan tindakan tegas, kalau perlu, dibawa ke ranah pidana," kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Diketahui, harga minyak goreng Rp 11.500 per liter untuk kemasan curah masih sulit ditemukan di pasar. Andre mengambil contoh beberapa pasar di Jakarta. di Pasar Mampang dan Pasar Santa harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium rata-rata Rp 20 ribu per liter.
Baca juga: Andre Rosiade Undang Menteri Bahlil Datangkan Investasi Pengolahan Karet ke Sumbar
Harga minyak goreng yang mahal ini karena pedagang menunggu stok minyak goreng dengan harga terbaru. Namun sudah satu minggu lebih stok belum juga datang. [*/pkt]