Aksi Diam Perempuan di Depan Kantor DPRD Sumbar, Ini yang Mereka Inginkan

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sejumlah perempuan dari berbagai latarbelakang menggelar aksi diam di depan DPRD Sumbar.

Aksi Diam Perempuan Sumbar di bundaran depan Kantor DPRD Sumbar. [Foto: Fuad/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sejumlah perempuan dari berbagai latarbelakang menggelar aksi diam di depan Kantor DPRD Sumbar.

Padang, Padangkita.com - Sejumlah perempuan dari berbagai latarbelakang menggelar aksi diam di bundaran depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) pada Senin (8/3/2021).

Aksi diam itu digelar bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional dan aksi itu diinisiasi oleh Nurani Perempuan Womens Crisis Center (NPWCC).

Dalam aksinya, para perempuan tersebut membawa berbagai poster yang berisi keluhan korban kekerasan. Salah satunya, "Aku Perempuan, Diperkosa Ayahku Sendiri,".

"Penderitaan korban yang diperkosa oleh ayah kandungnya setiap hari, dilecehkan oleh paman, itulah yang kami suarakan melalui poster tersebut," ujar Direktur Nurani Perempuan, Rahmi Meri Yanti.

Untuk aksi kali ini, jelas Meri, menuntut pemerintah agar serius menangani kasus kekerasan dan memberikan pemulihan terhadap korban.

"Kami berharap pemerintah betul-betul serius menangani kasus-kasus kekerasan. Korban kekerasan seksual tidak butuh untuk dihakimi. Tapi, mereka butuh untuk dipulihkan. Itulah tuntutan kami pada momen Hari Perempuan internasional. Kami menyuarakan ini denga cara menyuarakan dengan diam," ungkapnya.

Sepanjang 2020, jelas Meri, Nurani Perempuan mendampingi sebanyak 94 orang korban kekerasan.

Meskipun angkanya menurun jika dibandingkan tahun lalu, kata Meri, bukan berarti berkurangnya kekerasan yang terjadi.

"Menurut kami pandemi Covid-19 membuat angka tersebut menurun, karena korban semakin kesulitan mengakses layanan. Ketika mereka mengakses lembaga layanan kembali mengalami kekerasan dari pelaku. Selama pandemi, intensitas korban dan pelaku berada di rumah itu tinggi," ucapnya.

Baca juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Aliansi Jaringan Peduli Perempuan Lakukan Aksi Diam

Lebih lanjut, dijelaskan Meri, jika selama ini bentuk kekerasan yang dominan terjadi yaitu kekerasan seksual dalam hubungan pacaran dan pernikahan, baru-baru ini juga ditemukan adanya kekerasan berbasis gender via online. [zfk]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Netty Aher: Kehadiran Perempuan di Kabinet Merah-Putih Harus Tercermin dalam Kebijakan
Netty Aher: Kehadiran Perempuan di Kabinet Merah-Putih Harus Tercermin dalam Kebijakan
Rachel Maryam Sambut Baik Banyak Perempuan Berpotensi Masuk Kabinet Prabowo Subianto
Rachel Maryam Sambut Baik Banyak Perempuan Berpotensi Masuk Kabinet Prabowo Subianto
"Body Positivity": Dari Gerakan Sosial Menuju Komodifikasi Kapitalisme
"Body Positivity": Dari Gerakan Sosial Menuju Komodifikasi Kapitalisme
Jumlah Perempuan di DPR 2024-2029 Tertinggi dalam Sejarah, Angin Segar Perumusan Kebijakan
Jumlah Perempuan di DPR 2024-2029 Tertinggi dalam Sejarah, Angin Segar Perumusan Kebijakan
Guru BK Berperan Penting Cegah Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja
Guru BK Berperan Penting Cegah Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja
Bolehkah Perempuan yang Sedang Haid Masuk Masjid? Ini penjelasannya
Bolehkah Perempuan yang Sedang Haid Masuk Masjid? Ini penjelasannya