Jakarta, Padangkita.com - Rekam jejak kesehatan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi perdebatan publik usai dirinya melakukan donor plasma konvalesen pada Senin (18/1/2021).
Kabar mengenai Airlangga yang menjadi salah satu pendonor plasma konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia kemarin disampaikan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy.
Donor plasma konvalesen diketahui hanya dapat dilakukan seseorang yang pernah terinfeksi covid-19.
Dilansir dari Liputan6.com, Airlangga mengakui dirinya memang pernah positif terinfeksi Covid-19. Meski demikian, dirinya tidak menjelaskan kapan terinfeksi dan kenapa kabar tersebut tidak diumumkan Airlangga.
Selama ini, Airlangga belum pernah menyatakan diri positif Covid-19. Isu mengenai dirinya yang positif Covid-19 memang sempat beredar di publik pada November 2020 lalu. Namun, tidak ada konfirmasi dari pihak pemerintah mengenai hal itu.
Di samping itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku tidak mengetahui kabar Airlangga pernah terpapar Covid-19.
"Kami tidak tahu juga kalau positif dan tidak ada pemberitahuan resmi," kata Heru kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: 2.831 WNI di Luar Negeri Terpapar Covid-19
Menurutnya, kabar terpapar Covid-19 seharusya diumumkan secara langsung oleh Airlangga sendiri. Tidak hanya Airlangga, Heru juga menjelaskan pihak Kementerian Perekonomian juga sebaiknya menyampaikan kepada publik.
"Harus yang bersangkutan yang menyampaikan nya sendiri bahwa seseorang yang terpapar virus covid harus dari yang bersangkutan dan harus dari kemenko jubir nya yang harus sampaikan ke publik," ungkap Heru.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan donor plasma konvalesen hanya bisa dilakukan oleh para penyintas Covid-19 maksimal 3 bulan setelah mereka dinyatakan sembuh.
"Plasma konvalesen diberikan oleh donor yang penyitas Covid-19 maksimal 3 bulan setelah sembuh," kata Airlangga, Selasa (19/1/2021).
Dia menjelaskan, hingga saat ini penyitas Covid-19 terdapat 74.5935. Jika 10 persen ikut mendonorkan maka akan menyelamatkan 70 ribu jiwa. Sementara itu kata Airlangga target PMI 5000 plasma pertahun atau 60 ribu pertahun.
"Sukseskan saja gerakan donor plasma darah sebagai bagian dari bersyukur sekaligus menyelamatkan jiwa. Kapan lagi anda bersyukur dan menyelamatkan jiwa manusia sesama kita?" katanya. [*/try]