Padang, Padangkita.com – Aliran air Perumda Air Minum atau PDAM Kota Padang, mati total sejak tadi pagi (24/1/2023). Hingga sore jelang malam hari ini, air tak juga mengalir.
Perumda Air Minum Kota Padang melalui media sosialnya @Humasperumda.airminum menjelaskan, mati totalnya aliran air ke rumah warga, karena hujan deras yang terjadi pada Senin (23/1/2023).
Akibat hujan, air sungai meluap dan menutup akes air baku di semuai intake Perumda Air Minum Kota Padang.
“Kami mohon maaf atas terganggunya layanan pengaliran air hingga hari ini. Sampai siang hari ini, kami masih melakukan pembersihan terhadap materil yang terbawa arus banjir kemarin malam, yang menutup akses air baku di semua intake Pemrumda Air Minum Kota Padang,” demikian penjelasan Perumda Air Minum Kota Padang di akun instagramnya.
“Mohon pengertiannya atas kondisi ini, kami selalu berusaha melakukannya dengan cepat dan maksimal. Terima kasih atas kesabaran Bapak/Ibu semua, mohon doa agar pekerjaan ini lancar.”
Penjelasan Perumda Air Minum Kota Padang tersebut mendapat tanggapan dari warganet yang mayoritas adalah warga yang jadi pelanggam Perumda. Sebagian besar menyesalkan matinya aliran air Perumda Air Minum.
“Perlu ganti direksi (dengan) yang inovatif sepertinya. Karena permasalahan ‘klasik’ yang itu-itu saja, namun tidak diimbangi dengan solusi yang inovatif,” tulis @rozitah***.
Senada, warganet yang lain juga mengkritik tidak adanya solusi dari Perumda yang menyalahkan cuaca atau alam. Sebab, kondisi cuaca yang ekstrem memang makin sering terjadi dan tidak menentu. Warganet berharap, Perumda Air Minum Kota Padang punya solusi.
“Klo dipikia-pikia, satiok berbagai macam jenis cuaca ado se masalahnya. Dari hujan labek aia mati, karano ikolah itulah. Tu kok paneh bana hari, aia mati karano itulah ikolah. Pertanyaannyo, ado ndak sesuatu yang bisa dilakukan kalau satiok kondisi cuaca apopun aia ko iduik se, gitu? tulis @afrizala*** dalam bahasa Minang.
Warganet lainnya meminta air segera mengalir, karena ada kebutuhan mendesak.
“Pak, awak baranak ketek butuh aia paaak, di rumah aia lah habis,” tulis @yus.nitah***.
“Baa kok satiok hujan mati taruih se aia? Alatnyo yang kurang canggih atau baa? timpal @karian_wb1***mempertanyakan.
Di sebagian besar kawasan di Kota Padang, warga memang mengandalkan aliran air Perumda atau PDAM. Sebab, tidak ada sumber air bersih. Misalnya di kawasan Padang Selatan yang sebagian tanahnya adalah rawa.
Baca juga: 200 KK Terdampak Banjir di Batu Busuk, Wali Kota Padang Serahkan Bantuan
Mau tak mau warga di kawasan ini hanya mengandalkan air dari PDAM. Sebab, air tanah yang bisa diambil melalui pompa tidak dapat dikonsumsi. Air sungai pun tidak ada. Kondisi yang sama juga terjadi di sebagian kawasan By Pass dan kawasan Lubuk Buaya yang tanahnya rawa. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News