Padang, Padangkita.com – Kecelakaan yang melibatkan kereta api masih sering terjadi di Sumatra Barat (Sumbar), terutama di perlintasan sebidang di Kota Padang, Pariaman dan Padang Pariaman yang memang menjadi jalur rutin dilalui kereta api.
Mengantisipasi ke depan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menyosialisasikan cara aman menghindari terjadinya kecelakaan yang disebut dengan ‘berteman’. Kemudian membangunan jalan inspeksi mengurangi perlintasan sebidang.
‘Berteman’ adalah singkatan dari berhenti, tengok kanan, kiri, aman, jalan. Antisipasi kecelakaan di perlintasan sebidang ini menjadi bahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) Keselamatan Bidang Perkeretaapian dengan tema ‘Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang dengan Berteman’, di Hotel ZHM Premiere, Padang, Sabtu (20/8/2022).
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah ketika membuka dan menjadi keynote speech pada FGD tersebut, meminta agar jalur inspeksi atau jalan dan lahan yang ada di sisi sepanjang rel kereta api dioptimalkan guna mengurangi kecelakaan.
"Transportasi yang paling aman saat ini adalah kereta api. Paling cepat, dan murah. Yang perlu sekarang adalah pengamanan jalur kereta api. Sebab rute melalui perumahan masyarakat sangat padat. Karena itu, konsep ‘berteman’ ini sangat bagus,” ujar Mahyeldi.
FGD diadakan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Barat Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI. Ini merupakan salah satu upaya PT. KAI dan pemangku kepentingan lainnya demi meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang di Sumbar.
Menurut Mahyeldi, sosialisasi ‘berteman’ harus diiringi dengan advokasi terutama kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur kereta api.
"Lalu, optimalkan jalan inpeksi yang ada di sepanjang jalur kereta api. Fungsikan jalur ini, sehingga jumlah perlintasan sebidang bisa dikurangi," lanjut Mahyeldi.
Pada kesempatan itu, Mahyeldi juga mengapresiasi rencana reaktivasi jalur kereta api ke Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman dan jalur ke Pauh Limo, Kota Padang. Mahyeldi juga berharap jalur ke Padang Panjang dan Bukittinggi dibuka lagi, karena akan sangat membantu mengurangi kemacetan.
Plt Dirjen Perkeretaapian Zulmafendi menyampaikan, pihaknya saat ini memang sedang membangun jalan inpeksi dan akan menutup 245 perlintasan sebidang dari 388 yang ada saat ini. Termasuk juga, kata dia, akan membangun sistem peringatan dini.
Perlintasan sebidang adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan raya.
"Ini tanggug jawab kita bersama, pemda, pemerintah pusat dan masyarakat. Hal ini tentu menuntut kolaborasi dan kerja sama. Sebab angka kecelakaan di perlintasan sebidang di Sumbar termasuk tinggi," ujar Zulfamendi.
Baca juga: Mobil Tertabrak Kereta Api Sibinuang di Padang Pariaman, Seorang Mahasiswa KKN Unand Luka-luka
Turut hadir dalam FGD ini perwakilan dari pemerintah kabupaten dan kota yang dilalui kereta api, yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. [*/pkt]