Pada tahun 2017 Kabupaten Agam melakukan pembangunan beberapa kawasan wisata, diantaranya objek wisata Linggai di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, “Sajuta Janjang” pada Objek Wisata Agro Wisata Lereng Singgalang, Kecamatan Banuhampu, dan Pembenahan Objek Wisata Ambun Tanai.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam, Hadi Suryadi, mengatakan objek wisata Linggai, tahap awal akan dibangun musalla, WC, restoran terapung, dan area parkir.
"Pembangunan tahap awal menghabiskan dana Rp2,5 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan Pemerintah Pusat", kata Hadi Suryadi, Minggu (22/1).
Baca juga:
Hadi Suryadi mengatakan pembangunan restoran terapung direncanakan berukuran 100 x90 meter, ini bertujuan agar bisa digunakan sebagai landing paralayang. Namun menurutnya dana yang dialokasikan saat ini hanya sebesar Rp1 miliar, itu hanya bisa membangun restoran terapung berukuran 400 meter persegi.
“Kita memang berharap, agar restoran terapung bisa dipindahkan sebagai landasan landing paralayang. Namun ternyata dengan dana yang ada hanya bisa membangun restoran tersebut dengan ukuran 400 persegi,” ungkap Hadi Suryadi.
Ia berharap tahun 2018 nanti Pemerintah Pusat kembali memberikan bantuan untuk membangun objek wisata potensial di daerah itu.
Sementara pembangunan “Sajuta Janjang” dilakukan dengan menggunakan dana APBD Agam sebesar Rp 4,5 miliar dan dana bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp2,1 miliar.
Untuk Objek Wisata Ambun Tanai akan difokuskan pembenahan terhadap permainan anak dan fasilitas lainnya.
Hadi Suryadi mengatakan pada bulan Mei 2017, Pemerintah Agam akan menggelar Lomba Paralayang Internasional di Puncak Lawang. Iven tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan pihak Kemenpora, PASI Pusat, dan PASI Sumatera Barat.
Iven tersebut akan diikuti atlet paralayang terkenal dari mancanegara dan nasional. [Rls]