Jakarta, Padangkita.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali secara resmi menetapkan provinsi Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024.
Dua provinsi tersebut resmi ditetapkan usai Menpora menyerahkan Surat Keputusan (SK) secara langsung kepada wakil dari masing-masing provinsi di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, hari ini, Kamis (19/11/2020).
SK penetapan tersebut baru diserahkan hari ini meskipun Aceh dan Sumut telah terpilih sebagai penyelenggara PON 2024 dalam Rapat Tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada 2018 lalu.
Zainudin mengaku SK penetapan tersebut memang cukup lama diterbitkan sebab penyelanggaraan PON dengan dua lokasi tuan rumah menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah PON.
"SK penetapan tuan rumah PON XXI tahun 2024 memang terasa cukup lama. Karena memang aturan lama hanya mengenal satu Provinsi untuk menjadi tuan rumah. Tapi saat ini tempatnya ada di dua Provinsi sehingga kalau dipaksakan jalan dengan aturan awal akan bermasalah," kata Zainuddin saat acara penyerahan SK, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Piala Asia U-19 Kembali Diundur Hingga Maret 2021
"Maka kami upayakan untuk revisi aturan PP Nomor 17 tahun 2007. Alhamdulillah sudah selesai," tambahnya.
Ia berharap, penyelenggaran PON dengan dua tempat untuk pertama kalinya ini tidak menimbulkan masalah hingga perselisihan karena keabu-abuan SK.
Oleh sebab itu, Zainudin meminta KONI pusat untuk mendetailkan SK sebagai panduan untuk tuan rumah dan pihak terkait lainnya.
"Nanti saya minta kepada KONI Pusat untuk mendetailkan supaya ini jangan sampai menjadi penyebab 'konflik' karena pasti hal itu akan muncul," ujarnya.
Ia berharap adanya kesamaan pemahaman oleh kedua provinsi dan KONI baik Pusat maupun Aceh dan Sumut. Termasuk masalah pengadaan yang akan dilakukan, kata Zainudin, KONI dan daerah harus secara detail merembugkannya.
"Jadi dari awal saya ingatkan jangan sampai penyelenggaraan di dua provinsi malah membuat kedua provinsi dan kedua KONI jadi tidak akur," tegas Zainudin. [try]