Bukittinggi, Padangkita.com – Libur panjang dan cuti bersama akhir bulan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi. Terutama mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kota Wisata, saat jumlah kunjungan wisata yang diprediksi bakal meningkat.
Persiapan menyambut libur dan cuti bersama ini dibahas dalam rapat Pjs Wali Kota Bukittinggi Zaenuddin bersama Sekretaris Daerah, Asisten I, II dan III, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Camat.
Zaenuddin dalam arahannya menyampaikan, libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal, 28- 30 Oktober 2020akan disambut libur akhir pekan Sabtu dan Minggu, 31 Oktober dan 1 November.
"Kami telah mengikuti Rakor yang dipimpin oleh Menko Bidang Polhukam. Libur akhir bulan ini cukup panjang. Hal ini sangat rawan dan berpotensi untuk terjadinya penambahan kasus Covid-19 di Bukittinggi, mengingat kota kita adalah kota tujuan wisata utama di Sumatra Barat, untuk itu perlu diantisipasi lebih awal,” ujar Zaenuddin.
Dia meminta tiap-tiap OPD, baik yang berhubungan dengan objek wisata, pengendalian arus lalu lintas dan parkir, pengamanan dan kebersihan kota maupun OPD terkait lainnya untuk menyampaikan dan mempresentasikan upaya antisipasi dan langkah–langkah yang akan dilakukan.
Zaenuddin mengingatkan seluruh OPD, agar mematuhi dan menerapkan SOP (standar operasi prosedur) protokol kesehatan, khususnya di objek wisata, baik yang berbayar maupun tidak berbayar.
Zaenuddin mengatakan, objek yang akan ramai dikunjungi adalah Lobang Jepang, kandang aviary di TMSBK dan Taman Jam Gadang.
Untuk itu, lanjut dia, harus dilakukan upaya agar tidak terjadi penumpukan massa. Harus ada strategi agar sesuai dengan protokol kesehatan. Begitu pun dengan hotel, rumah makan maupun masjid yang berada di pinggir jalan yang nantinya akan menerima pengunjung, kata Zaenuddin, mesti benar–benar menerapkan protokol kesehatan. Camat, dia minta, agar lebih mengawasi pesta pernikahan atau “baralek”. Sebab di masa libur ada kemungkinan banyaknya warga “baralek”.
"Libur panjang ini harus kita waspadai. Kita tidak ingin ada lonjakan kasus Covid-19 setelah libur panjang ini di Bukittinggi,” ingat Zaenuddin. [pkt]