Berita Sumbar terbaru dan berita Virus Corona (Covid-19) Sumbar: Sebanyak 10 kasus terifeksi dua kali Virus Corona (Covid-19) ditemukan di Sumbar.
Padang, Padangkita.com - Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, dr Andani Eka Putra mengatakan orang yang sama bisa terinfeksi virus Corona (Covid-19) untuk kedua kalinya. Namun, kasus seperti itu jarang terjadi.
"Mungkin saja terjadi. Cuma angkanya kecil," ujar Andani yang juga ahli penyakit infeksi saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Kamis (15/10/2020).
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Amasrul, kembali dilaporkan positif terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Amasrul pernah terpapar virus SARS-CoV-2, dan sudah dinyatakan sembuh. Namun, dia kembali terjangkit virus itu lagi.
Andani mengatakan, berdasarkan temuannya ada 10 kasus positif Covid-19 di Sumbar, orang yang sama terinfeksi untuk kedua kalinya. Jumlah itu, kata dia, sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah kasus positif di Sumbar yang mencapai 9.000 kasus.
"Kalau di Sumbar, kalau tidak salah, saya menemukan baru sekitar 10 dari 9.000 kasus," jelasnya.
Dia mengatakan, secara medis, orang yang pernah terpapar Covid-19 akan kebal terhadap virus yang sama. Namun, tetap tidak tertutup kemungkinan kembali terpapar oleh Covid-19 yang memiliki karakter berbeda dari virus yang menginfeksi pertama kali.
"Artinya begini, seorang yang telah terinfeksi oleh Covid-19 prinsinnya dia akan kebal. Dan, kebalnya itu lebih bagus dari vaksinasi. Namun, dia bisa terinfeksi lagi kalau virus yang masuk itu ‘strength’ dan ‘variet by’ berbeda dengan yang menginfeksi pertama kali," ungkap dia.
Baca juga: Sejumlah Pejabat Pemko Padang Dilaporkan Positif Covid-19, Sekda Amasrul Terinfeksi Kedua Kalinya
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal meminta masyarakat untuk selalu waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yaitu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hal tersebut dikarenakan orang yang sama bisa saja terpapar Covid-19 untuk kedua kali. [pkt]