Berita Pilkada Sumbar dan berita Sumbar terbaru: PKS dan PDIP Sumbar kompak mengusung calon yang sama dalam Pilkada di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
Padang, Padangkita.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) boleh saja sering bersebarangan soal politik di pusat. Namun, di Sumatra Barat (Sumbar), partai ini kompak
mengusung calon yang sama dalam Pilkada di dua daerah di Sumatra Barat (Sumbar). Yakni, di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
Di Kabupaten Pasbar, dua partai tersebut bersama Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung pasangan Hamsuardi-Risnawanto. Pasangan ini mendaftar di KPU setempat pada Jumat (4/9/2020) lalu. Koalisi ini memiliki 11 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pasbar.
Sebagaimana diketahui, Hamsuardi merupakan politisi PKS dan pensiunan pegawai negeri sipil Pemkab Pasbar dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga.
Sedangkan Risnawanto adalah kader PDIP Pasbar yang juga pernah menjadi wakil bupati di kabupaten itu periode 2005-2010. Risnawanto juga mantan Ketua DPC PDIP Pasbar, dan kini tetap duduk sebagai dewan pembina DPC PDIP Pasbar.
Saat PKS dan PDIP sepakat membangun koalisi di Pasbar, Ketua DPC PDIP Pasbar, Dedi Lesmana kepada Padangkita.com, Selasa (16/6/2020), mengatakan rakyat Pasbar membutuhkan pemimpin yang memiliki jaringan luas. “Kita butuh pemimpin yang bisa mengangkat ekonomi rakyat,” ungkapnya.
Sementara itu, di Pilkada Pasaman, kedua partai ini sama-sama mengusung pasangan Benny Utama-Sabar AS. Pasangan ini juga diusung enam partai lainnya yaitu Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Pasangan Benny Utama-Sabar AS didukung oleh koalisi delapan partai yang memiliki 29 kursi di legislatif, dan berpotensi melawan kolom kosong di Pilkada mendatang.
Baca juga: Berikut Daftar Kekayaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Siapa Paling Tajir?
Sebagaimana diketahui, Benny merupakan politisi Golkar. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun lalu, dia terpilih sebagai Anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024. Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Pasaman periode 2010—2015.
Sedangkan pasangannya, Sabar, adalah kader Partai Demokrat. Pada Pileg tahun lalu, dia juga terpilih sebagai sebagai Anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024.
Baik Benny maupun Sabar, keduanya saat ini telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota dewan. Hal tersebut dikarenakan mereka berdua maju sebagai pasangan calon di Pilkada Pasaman.
Meski PKS adalah oposisi pemerintahan Jokowi yang berasal dari PDIP di pentas politik nasional, kedua partai tersebut mengusung kandidat yang sama di dua daerah di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasbar.
Saat polemik pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal soal semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila muncul, salah seorang politikus partai itu Zuhairi Misrawi menyatakan masyarakat Sumbar telah berubah selama 10 tahun terakhir sejak dipimpin oleh kader PKS, Gubernur Irwan Prayitno yang menjabat dua periode.
"Provinsi Sumatra Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah presiden yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatra Barat," ujar Zuhari dikutip dari Suara.com, jaringan Padangkita.com.
Terkait hal tersebut, Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf mengatakan PDIP mesti berkaca dan instrospeksi diri mengapa partainya tidak dilirik di Sumbar, bukan malah mencari kambing hitam. Pasalnya, kata dia, banyak daerah yang juga tidak memilih PKS namun hal itu tidak membuat partainya menyalahkan pihak lain.
Selain di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasbar, PDIP juga mengusung calon di daerah lainnya di Sumbar, yaitu Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Sijunjung.
Di daerah-daerah tersebut, PDIP berkoalisi dengan beragam partai, seperti PAN, Demokrat, Golkar, PKB, Hanura, Nasdem, Gerindra, dan sebagainya.
Di tingkat provinsi, PDIP sebelumnya sempat memberikan rekomendasi dukungan kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung oleh PAN dan Demokrat di Pilgub Sumbar, tapi pasangan tersebut mengembalikan rekomendasi tersebut karena polemik pernyataan Puan soal semoga Sumbar menjadi pendukung negara Pancasila. [fru/pkt]