Sarilamak, Padangkita.com – Tambahan dua kasus baru Covid-19 di Kabupaten Limapuluh Kota, langsung mengubah status daerah itu dari sebelumnya zona hijau ke zona kuning. Dengan tambahan dua kasus ini, total kasus Covid-19 di Limapuluh secara kumulatif menjadi 18 orang, sebanyak 15 di antaranya sudah sembuh, tiga orang menjalani isolasi dan karantina.
Fery Chofa, Kepala Dinas Kominfo selaku Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Limapuluh Kota menyebutkan, tambahan dua kasus ini sesuai dengan surat hasil pemeriksaan dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang.
Pasien yang baru dikonfirmasi positif ini adalah, MY, laki-laki, 66 tahun, warga Jorong Banda Dalam, Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari.
“Pekerjaan pensiunan PNS. Yang bersangkutan di-swab karena akan menjalani tindakan operasi di RSUD Adnaan WD Payakumbuh yangh dan ternyata hasilnya positif Covid-19. Diduga terpapar dari keluarga yang pulang dari daerah terjangkit,” kata Fery, Jumat (21/8/2020) malam.
Kedua, YS, laki-laki, 47 tahun, warga Jorong Padang Parit Panjang, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh. “Petani dan sehari-hari juga bekerja sebagai tenaga harian lepas kebersihan di Kota Payakumbuh. Diduga terpapar dari tempat kerja,” ulas Fery.
Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Sumbar Meluas, Limapuluh Kota dari Zona Hijau Naik ke Zona Kuning
Kedua pasien positif tersebut, kata Fery, telah diisolasi dan menjalani karantina serta perawatan di RSUD Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Pada 19 Agustus, lanjut Fery, juga telah terkonfirmasi positif seorang warga Limapuluh Kota, berinisial Kh, wanita, 59 tahun, PNS Guru di SMA 3 Payakumbuh, warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan Harau. Diduga terpapar dari pekerjaan (hasil screening). “Saat ini pasien itu menjalani isolasi atau karantina di Diklat Regional Kemendagri, Baso, Agam,” ujar Fery.
Unutuk mengantisipasi penyebaran, Gugus Tugas Covid-19 Limapuluh Kota telah melakukan tracing dan tracking kontak erat dan dekat dengan pasien positif. Menurut Fery, ada puluhan orang yang akan di-swab untuk memutus mata rantai penyebaran kasus.
“Bahkan juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan di seputaran domisili pasien kasus konfirmasi tersebut,” kata Fery. [*/pkt]