Padangkita.com - Indonesia Corruption Wacth (ICW) merilis hasil survey nasional anti korupsi 2017. Survey ini digelar pada periode April - Juni 2017.
Koordinator Divisi Kampanye ICW, Siti Juliantari menyatakan survey ini dilakukan terhadap 2.235 warga negara Indonesia dengan umur 19 tahun ke atas dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
Menurutnya, ada beberapa hasil atau poin penting dari survey yang dilaksanakan ICW kali ini. Salah satunya adalah, masyarakat yang semakin pesimis dengan tren korupsi di Indonesia.
"Masyarakat menilai tidak ada perubahan terhadap perilaku korupsi di Indonesia," katanya di Padang, Kamis (03/08/2017).
Dalam surveynya juga disebutkan bahwa sekira 87 persen masyarakat melihat tidak ada perbaikan pada level korupsi dalam 1 tahun terakhir.
Dia menjelaskan bahwa level korupsi yang tertinggi berada disektor pendaftaran pegawai negeri sipil, polisi, pengadaan barang, dan pengadilan.
"Level korupsi di sektor penerimaan atau pendaftaran pegawai negeri sipil mencapai 56 persen kemudian kepolisian sebanyak 50 persen, pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah sebanyak 48 persen dan pengadilan sebanyak 45 persen," jelasnya.
Meski demikian, berdasarkan hasil survey tersebut masyarakat semakin optimis terhadap keseriusan pemerintah untuk melawan tindak korupsi.
"Bila dibandingkan dengan tahun 2016, pada tahun ini (2017) masyarakat melihat optimisme tentang keseriusan pemerintah untuk melawan korupsi telah meningkat dari level yang sudah tinggi," lanjutnya.
Selain itu, dalam survey kali ini ditemukan bahwa gratifikasi adalah bentuk korupsi yang paling umum terjadi. Dan terakhir, KPK terus menerima tingkat kepuasan yang tinggi dari masyarakat.