Simpang Empat, Padangkita.com – Pimpinan DPRD Pasaman Barat (Pasbar) yang terdiri dari Ketua DPRD Parizal Hafni, Sekretaris Komisi III Dedi Lesmana dan anggota Komisi I Muhammad Guntara melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Senin (3/8/2020).
Sidak ini dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat, terkait status lahan yang digunakan Pemkab Pasbar sebagai TPA sampah.
"Kita melihat sudah banyak tanaman masyarakat di sekitar TPA ini. Sementara lahan ini dulunya yang dibayar oleh Pemda seluas 10 hektare," kata Guntara di Simpang Empat, Senin (3/8/2020) sore.
Dia mengatakan, dari pantauan mereka di lapangan lahan yang tersisa yang belum ditanami oleh masyarakat hanya tinggal sekitar 2 hektare dari total awalnya seluas 10 hektare.
Baca juga: Curi Sarang Burung Walet Tetangga Seharga Rp45 Juta, Warga Langgam Kinali Pasbar Diringkus Polisi
"Parahnya lagi, lahan yang telah dibayar oleh Pemda ini dulunya, hingga kini belum mempunyai sertifikat hak milik atas nama Pemda Pasbar," ujar dia.
Dedi Lesmana menambahkan, TPA sampah tidak dikelola dengan baik. Sampah berserakan hingga ke jalanan masuk lokasi TPA dan tumpukan yang tidak teratur.
Baca juga: Usai Jemput 11 Kg Ganja dari Sumut, 2 Pemuda Kecelakaan, Masuk Rumah Sakit Dibekuk Polisi
"Seharusnya di lokasi ini ada alat berat yang bekerja untuk mengatur tumpukan sampah. Begitu juga petugas di lokasi ini tidak terlihat sama sekali. Kita takutnya ini nanti akan menjadi bom waktu, sehingga akan membuat kotor hingga ke pusat Kabupaten Pasaman Barat," ujarnya.
Sementara itu, Parizal Hafni menegaskan hal ini akan segera ditindaklanjuti dan akan ditentukan langkah ke depannya, bagaimana pengelolaan sampah yang tiap hari terus bertambah.
Baca juga: Dua Pengedar Diringkus di Jalinsum Padang-Medan Ketika Mengangkut Sekarung Ganja
"Kita akan segera panggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pasbar untuk meminta keterangan terkait hal yang kita temukan di lokasi TPA tersebut," tegasnya.
Salah seorang sopir truk pengangkut sampah yang ditemui Parizal Hafni dan rombongan saat hendak keluar dari lokasi mengakui bahwa setiap hujan turun, lokasi itu selalu tergenang air.
"Selalu tergenang air ketika hujan turun. Alat berat membersihkannya sekali dalam tiga bulan saja," terangnya. [rom/pkt]