Berita artis terbaru: Billie Eilish baru-baru ini membuat pangakuan pernah religius dan taat agama, meski sekarang tidak. Saat ini ia tengah belajar agama ini.
Padangkita.com - Penyanyi Billie Eilish mulai terbuka dengan keyakinan yang dianutnya. Gadis 18 tahun itu mengaku bahwa dia pernah menjadi orang yang sangat religius di masa lalu.
Namun, seiring bertambahnya usia kepercayaan yang ia yakini mulai menghilang. Tak hanya itu, Billie juga memberi tahu penggemar tentang latar belakang keluarga yang telah membentuknya dalam pencarian keyakinan.
Baca juga: Ini 10 Artis yang Cerai Jadi Janda Kembang
Dalam wawancara terbaru bersama Apple Music, Billie Eilish mengatakan bahwa dia menjadi sangat religius ketika masih kecil.
Meskipun tak memiliki keluarga yang taat, pelantun lagu Bad Guys tersebut mengaku bahwa ia memiliki pribadi yang taat tanpa alasan.
“Aku tidak tahu apakah ada di antara kalian yang tahu, kurasa aku belum pernah membicarakannya. Ketika aku masih kecil, aku sangat religius tanpa alasan. Keluargaku tidak pernah taat beragama. Aku tidak mengenal siapa pun yang taat beragama. Untuk beberapa alasan, sebagai seorang gadis kecil, aku menjadi pribadi taat beragama,” kata Billie dilansir IntipSeleb dari Fox News pada Rabu, 22 Juli 2020.
Billie melanjutkan bahwa hampir bertahun-tahun ia memiliki keyakinan yang kuat hingga keadaan berubah dengan drastis.
Perempuan kelahiran Los Angeles tersebut mulai merasakan kehilangan dalam dirinya. Tak hanya itu, Billie juga sempat menjadi orang yang anti-agama.
“Kemudian pada satu titik, aku tidak tahu apa yang terjadi. Itu benar-benar hilang. Aku tidak tahu mengapa itu terjadi. Aku tidak tahu apa yang membuatku seperti itu. Kemudian setelah mengalami periode dalam hidupku, aku mulai menyukai gagasan kepercayaan lain,” terang Billie.
Baca juga: Masih Ingat dengan Pelawak Ulfa Dwiyanti? Begini Kabarnya Sekarang
Setelah kehilangan cara pandang, Billie pun mulai mempelajari berbagai kepercayaan orang-orang. Sahabat Justin Bieber tersebut mengungkapkan bahwa dia senang mendengar cerita orang lain tentang apa yang mereka yakini.
Dia mulai sering berdiskusi tentang berbagai agama yang ada di dunia dan bertanya mengapa mereka mempercayai hal-hal yang mereka lakukan.