Simpang Empat, Padangkita.com – Mahasiswa dan organisasi kepemudaan di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) punya cara sendiri menjaga kelestarian masakan tradisional di daerah mereka.
Anak-anak muda ini menggelar lomba memasak yang mereka beri tajuk “Semarak Masakan Tradisional Nagari Kajai: Mambangkik Salero Lamo”.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat. Sedikitnya, 34 kelompok masyarakat mengikuti lomba memasak masakan tradisional Kajai ini. Tiap-tiap kelompok masak beranggotakan empat orang. Peserta bukan hanya dari kaum ibu, tetapi juga banyak kaum bapak yang ikut lomba masak ini. Masakan yang diperlombakan adalah “samba karambie”.
Lomba dibuka oleh Bupati Pasbar Yulianto, yang ditandai dengan pembelahan kelapa. Ini sekaligus menjadi simbol, mayoritas masakan tradisional di Nagari Kajai mengunakan bahan kelapa.
Bersama Yulianto hadir pula Ketua TP PKK Pasbar Sifrowati Yulianto, Camat Talamau Nur Fauziah Zein, Wali Nagari Persiapan Kajai Khairul, ninik mamak, alim ulama dan tokoh masyarakat setempat.
"Terima kasih kepada pemuda dan mahasiswa serta semua yang terlibat hingga terlaksananya kegiatan lomba memasak ‘samba karambie’ ini," kata dia.
Yulianto mengapresiasi mahasiswa dan pemuda yang telah berupaya melestarikan budaya daerah yang mungkin sudah mulai pudar di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Hari Ini PBM Tatap Muka Diuji Coba di Pasbar, Marwazi: Uji Coba 2 Bulan SMP dan SMA/SMK
"Kita berharap kegiatan seperti ini tetap berlanjut k edepannya dan bisa diikuti oleh daerah-daerah lain di Pasaman Barat ini," lanjut dia.
Panitia acara Al Fajri kepada Padangkita.com, Minggu (12/7/2020) menjelaskan, salah satu tujuan lomba tersebut adalah untuk membangkitkan dan memperkenalkan budaya lama serta masakan tradisional daerahnya ke tengah masyarakat.
"Kita berharap budaya lokal kita yang seperti ini tidak hilang ditelan masa, sehingga ke depan hal ini tetap dilestarikan oleh generasi penerus," ujar dia.
Dia berharap masakan tradisional ini terus diingat dan dikembangkan, khususnya di Kecamatan Talamau.
Kegiatan itu rencananya akan dijadikan sebagai agenda tahunan dengan jumlah yang lebih besar. Pada lomba perdana ini, panitia menyediakan sebanyak 30 tungku, dan tahun depan akan ditambah.
"Kami juga berharap pemerintah daerah memberikan dukungan, sehigga kami bisa meraih rekor MURI." [rom/pkt]