Padang, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar memastikan proses belajar mengajar yang dimulai pekan depan, tetap dengan sistem tatap maya atau dalam jaringan (daring) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau luar jaringan (luring). Sistem ini akan dievaluasi pada tiga bulan mendatang.
“Seluruh tingkatan. Baik SD, SMP hingga SMA sederajat, proses belajar mengajarnya harus dilaksanakan dengan cara tatap maya. Pertimbangannya, Tanah Datar masih berada di zona kuning Covid-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar, Riswandi, Rabu (8/7/2020).
Penerapan sistem tersebut, kata Riswandi, sudah sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri yang menyatakan, jika suatu wilayah masih dikategorikan sebagai zona kuning Covid-19, maka seluruh aktivitas Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka, dilarang. Sebagai gantinya, dilakukan dengan tatap maya atau PJJ.
Dijelaskan Riswandi, Pemkab Tanah Datar sudah menetapkan sistem pembelajaran secara daring dan PJJ akan berlaku selama tiga bulan ke depan. Jika kondisi Covid-19 sudah terkendali atau status Tanah Datar sudah berubah menjadi zona hijau, maka proses belajar mengajar, dapat dilakukan dengan tatap muka.
“Usulan kita, setidaknya dalam tiga bulan ke depan. Pada pertengahan Oktober mendatang akan kita tinjau lagi perkembangannya. Akan kita evaluasi lagi. Kalau keadaan semakin membaik, baru kita terapkan PBM tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tutup Riswandi.
Baca juga: Kisruh PPDB Berlanjut, Kantor Disdikbud Sumbar Diserbu Orang Tua Murid Sejak Pagi
Kasus Covid-19 di Tanah Datar sempat menurun drastis. Namun saat tersisa satu kasus yang selangkah lagi berubah status menjadi zona hijau, pekan lalu muncul lagi tiga kasus baru yang berasal dari Lubuk Bauak, Kecamatan Batipuh. Ketiga warga yang terkonfirmasi positif pandemi mematikan itu, masih merupakan satu keluarga. [and/pkt]
Baca Berita Tanah Datar hanya di Padangkita.com