Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meluncurkan program penempatan anggota Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Tanggap Covid-19 di Sumbar, Kamis (11/06/2020).
Dalam arahannya Irwan menyampaikan apresiasi kepada pengurus PDKI, khususnya Cabang Sumbar atas penempatan 51 dokter keluarga di sembilan kabupaten dan kota.
Menurut Irwan, kehadiran dokter keluarga di era Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) atau new normal sangat dibutuhkan khususnya pada percepatan penanggulangan Covid-19.
“Peran dokter keluarga sangat penting, memberikan motivasi, semangat dan edukasi sebagai salah satu obat,” ujar Irwan.
Disebutkan, setelah penerapan TNBPAC, Pemprov Sumbar akan terus berupaya agar sejumlah persyaratan yang telah dikeluarkan dan ditetapkan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan dapat dijalankan secara optimal.
“Epidemiologi kita sudah terkendali, dari segi sistem kesehatan InsyaAllah mencukupi dengan penambahan fasilitas kesehatan, tinggal kesiapan masyarakat yang masih rendah. Di sini kita butuhkan peran dokter keluarga,” kata Irwan.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumbar Menurun, yang Sembuh Mencapai 60 Persen
Sementara itu, Ketua TP-PKK Sumbar, Nevi Zuairina menuturkan keprihatinannya atas tingginya paparan Covid-19 yang menjangkiti kelompok rentan seperti kaum ibu, anak dan lansia di Sumbar. Untuk itu ia berharap agar kelompok rentan sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar rumah.
Lebih lanjut Nevi juga menyoroti perilaku masyarakat yang masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid-19. Dia mencontohkan banyak masyarakat yang belum menggunakan masker.
“Padahal sudah puluhan ribu masker disebar, ternyata maskernya dikantongi saja,” ujar Nevi.
Pada kesempatan itu, Ketua Kolegium Kedokteran Keluarga dr. Isti Ilmiati Fujiati juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Sumbar yang telah memfasilitasi peluncuran program PDKI Tanggap Covid-19 di Sumbar.
Menurutnya sebagai organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer, PDKI akan berperan sebagai pelengkap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas.
Akademisi dari Fakultas Kedokteran Univesitas Sumatra Utara ini menerangkan, di samping untuk menurunkan risiko perilaku pada pasien yang terinfeksi Covid-19, tujuan program yang digagas PDKI adalah guna menurunkan risiko klinis pada pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta.
“Fokus kepada pasien yang menderita komorbid, seperti diabetes, hipertensi dan penyakit menular tuberkulosis dan kelompok rentan lainnya seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak dan lansia,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc.
Ia berharap dokter keluarga mampu berperan sebagai konsultan medis bagi pasien Covid-19. “Pasien itu stres, depresi tertekan, kita butuh orang yang dapat mengeluarkan pasien dari tekanan ini,” harap Andani. [*/mfz]