Padangkita.com - Kabar membanggakan dari anak bangsa di luar negeri, Nadhira Afifah, mahasiswa asal Indonesia ini mendapat kehormatan dengan terpilih menjadi perwakilan wisudawan untuk menyampaikan pidato pada acara kelulusan di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston, AS.
Nadhira telah menyelesaikan masa studinya dan meraih gelar Master of Public Health dari Department of Global Health and Population, Harvard Chan School dengan konsentrasi Nutrisi.
Gadis berusia 25 tahun tersebut mendapat kesempatan untuk membacakan pidato yang ditulisnya sendiri pada upacara kelulusan yang dilakukan sekolahnya secara online pada 28 Mei lalu.
Nadhira pun membagikan pengalaman berharganya itu dalam akun Youtube pribadinya.
Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan sesuatu yang tak pernah ia sangka. Kesempatan tersebut diraihnya setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
Ia menyebut, Harvard Chan School tidak menentukan tema pidato yang harus disampaikan. Ia kemudian memutuskan untuk membahas pengalamannya sebagai minoritas dalam pidatonya yang terpilih itu.
Dalam vlognya, Nadhira menyebut, dirinya bukan satu-satunya mahasiswa Indonesia yang mendapat kesempatan tersebut.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tergolong Tinggi, 4 Provinsi ini Berstatus Dalam Pengawasan
Ia menyebut, ada siswa lain yaitu Andhika yang juga dipilih untuk menyampaikan pidatonya selama upacara kelulusan Sekolah Hukum Harvard.
Selain itu, ada tokoh lain juga yang terpilih menyampaikan pidato, diantaranya adalah Muhammad Ali Pate, yang saat ini menjabat sebagai direktur global Bank Dunia untuk bidang Health, Nutrition and Population Global Practice.
Muhammad Ali Pate juga saat ini menjadi salah satu profesor di Department of Global Health and Population, Harvard Chan School.
Sebelumnya, Nadhira yang tumbuh di Jakarta telah berhasil mendapat gelar MD cum laude dari Universitas Indonesia.
Nadhira kemudian memutuskan bergabung dengan konsentrasi nutrisi.
Ia pernah terlibat dalam beberapa proyek yang berkaitan dengan anak-anak yang kekurangan gizi, terutama kasus stunting di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada awal tahun ini, gadis ini dan beberapa temannya di mendapat kesempatan mengunjungi Tanzania untuk menangani masalah gizi buruk di kalangan remaja di sekolah di kota Dodoma. [*/try]