Wagub Sumbar: Pendidikan di Siberut Selatan Masih Jauh dari Harapan

Berita Mentawai, Pendidikan Di Siberut, Wagub Sumbar: Pendidikan di Siberut Selatan Masih Jauh dari Harapan, Corona Sumbar, Sekolah di Mentawai

Wakil Gubernur Sumbar saat berkunjung ke Mentawai (Foto: Ist)

Tuapejat, Padangkita.com - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit menyatakan sektor pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai khususnya di daerah Siberut Selatan masih jauh dari yang diharapkan.

Hal ini disampaikan Wagub saat mengunjungi beberapa sekolah SMA dan SMK di kepulauan Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Selasa (2/6/2020).

Apalagi saat pandemi Covid-19 dan proses belajar mengajar dipindahkan ke rumah. Menurutnya tidak semua guru dan siswa memiliki smartphone dan mengakses jaringan internet, khususnya yang berada di desa terpencil kepulauan. Hal ini akhirnya membuat kegiatan belajar mengajar dari rumah tak bisa berjalan secara efektif.

"Dalam pandemi Covid-19 semua siswa belum diizinkan untuk masuk sekolah. Semua siswa dianjurkan untuk belajar melalui sistem daring. Tentunya sangat miris bagi di daerah pedalaman dan kepulauan. Kendalanya memang daerah sini tidak memiliki jaringan internet. Kita harus carikan solusinya segera agar cepat berkembang," kata Nasrul Abit, Selasa (2/6/2020).

Menurut wagub keterbatasan teknologi dan akses internet menjadi masalah utama pendidikan di Siberut Selatan ini.

Baca juga: Sipora Zona Merah, Pemkab Mentawai Minta Masyarakat Salat Idulfitri di Rumah

Minta Dilengkapi Jaringan Internet

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Siberut selatan Kristin Filiana Br. Maringga mengungkapkan sejak adanya wabah virus corona melanda, pemkab Mentawai meliburkan semua siswa.

"Kami sangat khawatir, kalau terlalu lama libur bisa-bisa anak-anak didik kita akan bodoh, ditambah kendalanya siswa disini tidak bisa melakukan pendidikan melalui daring karena daerah sini tidak mencukupi jaringan internet. Tidak semua murid memiliki smartphone," katanya.

Ia juga menyampaikan aset komputer di SMAN 1 Siberut termasuk cukup, hanya saja tidak dilengkapi jaringan Wifi. Ia berharap pemprov Sumbar bisa memfasilitas hal tersebut untuk kemajuan pendidikan di Mentawai.

"Kami berharap pemprov Sumbar bisa memperhatikan kebutuhan pendidikan disini termasuk bantuan dana transportasi bagi guru yang tergolong mahal," ungkapnya.

Sedangkan Kepala sekolah SMKN 2 Siberut Selatan Amati Telaumbanua meminta pemprov Sumbar melengkapi sarana dan prasarana, termasuk akses jalan menuju ke sekolah yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan memiliki tanjakan tinggi

"Jalan yang kecil hanya bisa kendaraan roda dua lewat sini. Kalau bisa jalan ini diperlebar dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat," sebut Amati.

Keterbatasan fasilitas internet juga dirasakan siswa di SMKN 2 Siberut Selatan. Sulitnya mengakses internet, membuat mereka berbondong-bondong untuk pulang kampung. Karena pada umumnya pelajar SMA dan SMK di Siberut berasal dari pulau-pulau yang ada di sekitarnya. [*/abe]


Baca berita Mentawai terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Upacara Hardiknas di Sumbar, Mahyeldi Serukan Pendidikan yang Cerdas, Sehat dan Bermakna
Upacara Hardiknas di Sumbar, Mahyeldi Serukan Pendidikan yang Cerdas, Sehat dan Bermakna
Singgung Baru 1% ASN di Sumbar Bergelar Doktor, Mahyeldi Sebut Beasiswa LPDP Jembatan Emas
Singgung Baru 1% ASN di Sumbar Bergelar Doktor, Mahyeldi Sebut Beasiswa LPDP Jembatan Emas
Yota Balad Minta Disdikpora Buat Sekolah Unggul Tiap Desa dan Kelurahan di Kota Pariaman
Yota Balad Minta Disdikpora Buat Sekolah Unggul Tiap Desa dan Kelurahan di Kota Pariaman
Pemprov Sumbar Kerja Sama UniKL dan EMGS, Dorong Pendidikan Islami Bertaraf Internasional
Pemprov Sumbar Kerja Sama UniKL dan EMGS, Dorong Pendidikan Islami Bertaraf Internasional
Ada yang Salah Persepsi, Wako Yota Balad Jelaskan Program Unggulan Saga Saja Plus
Ada yang Salah Persepsi, Wako Yota Balad Jelaskan Program Unggulan Saga Saja Plus
Nobel Solutions: UIN Bukittinggi Bisa Jadi Jembatan Akademik Indonesia – Irlandia
Nobel Solutions: UIN Bukittinggi Bisa Jadi Jembatan Akademik Indonesia – Irlandia