Padang, Padangkita.com - Baru keluar dari penjara seorang napi asimilasi bukannya jera, malah kembali buat ulah. Dia kembali melakukan aksi begal bersama komplotannya. Melawan saat hendak ditangkap, Tim Opsnal Satreskim Polresta Padang pun menembaknya.
Penangkapan dilakukan Kamis (6/5/2020) malam. Ketika itu petugas mendapatkan informasi akan ada transaksi motor curian di SPBU Sawahan, Padang Timur.
Mendapat informasi tersebut, petugas kemudian menyamar jadi ojek online (ojol). Tidak lama kemudian dua pelaku masing-masing bernama Yogi Agustian, 22 tahun, warga Purus dan Muhammad Yoga Pratama, 20 tahun, warga Lubuk Lintah datang ke SPBU Sawahan datang menghampiri petugas yang menyamar.
Memastikan ada barang bukti, polisi langsung membekuk kedua pelaku tersebut. Ternyata salah seorang di antaranya mencoba kabur dan melawan petugas.
Tidak ingin buruannya lepas, petugas pun melakukan tindakan tegas dan terukur. Peluru pun bersarang di kaku pelaku.
Selanjutnya, kedua pelaku dibawa ke RS Bhayangkara sembari diinterogasi siapa saja komplotannya. Kedua pelaku ini pun "bernyanyi" dan menyebut tiga nama.
Tidak tunggu lama, polisi pun memburu tiga orang yang disebut, yaitu Rahmad Farhan, 22 tahun, Ari Pratama, 19 tahun, dan Rahma, 22 tahun. Ketiganya langsung ditangkap di kawasan Purus.
Bersama pelaku, petugas juga menyita alat-alat untuk membegal seperti celurit dan senjata tajam lainnya.
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda menjelaskan, komplotan begal sadis tersebut berhasil ditangkap setelah petugas berpura pura membeli dan menyamar sebagai pengendara ojek online.
"Salah satu pelaku mencoba melawan kepada petugas dan melarikan diri, terpaksa pelaku ditembak kakinya, pelaku yang ditembak merupakan napi ssimilasi yang baru keluar," ungkap Rico.
Di sisi lain, Rico Fernanda menegaskan, mereka sudah mengantongi data napi asimilasi yang dilepaskan karena Covid-19.
Dari ratusan napi asimilasi yang dikeluarkan, enam di antaranya kembali berurusan dengan aparat penegak hukum. Tiga di antaranya bahkan ditembak karena berusaha kabur dan melawan petugas.
"Data napi asimilasi sudah kita kantongi dan alamat mereka pun sudah kita kantongi juga. Jangan main-main, kita siap memberi tindakan tegas jika mereka kembali melakukan kejahatan," ulas Rico. [has]