Batusangkar, Padangkita.com – Pemkab Tanah Datar didesak bergerak cepat menelusuri orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 asal Panyalaian, Kecamatan X Koto. Sebab, jika dihitung mata rantainya orang yang kontak sudah mencapai ratusan orang di Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman.
Pengamat hukum kesehatan Universitas Ekasakti, Firdaus Diezo mengatakan, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang dikhawatirkan menjadi cluster baru penyebaran virus corona (Covid-19).
Menurut dia, Pemkab Tanah Datar dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 jangan anggap remeh dengan kondisi yang terjadi sekarang.
Dia menegaskan, harus ada gerakan untuk melacak dan mengisolasi orang yang sudah kontak langsung dengan pasien asal Panyalaian dan suaminya, terutama dengan yang sudah kontak dengan puluhan orang di Kecamatan X Koto dan Batipuh.
Kalau dihitung mata rantainya angkanya tentu bukan puluhan, tapi ratusan. Ini tanggungjwab hukum Pemda,” ulas Diezo.
“Pastikan maminteh sabalun anyuik. Kalau banyak terjangkit dan menjadi local transmission baru, Pemda akan kewalahan,” imbuh alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) itu.
Kata Diezo, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tanah Datar belum ada mengumumkan hasil pelacakan, sedangkan Padang Panjang dan Padang Pariaman sudah memperlihatkan hasil usahanya melacak yang kontak dengan pasutri dan seluruh tenaga kesehatan yag sudah dinyatakan positif.
Di sisi lain, Diezo juga mengkritisi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tanah Datar. Menurut dia, PSBB di Tanah Datar tidak berjalan dengan maksimal.
Indikatornya, pasar tradisional tetap beroperasi dan tidak sesuai dengan protokol kesehatan. “Jarak tidak teratur, masih banyak yang tidak pakai masker, bahkan balita,” ulasnya.
Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang berkumpul di luar rumah tanpa keperluan mendesak. Lalu, rutinitas masjid dan surau masih banyak yang belum dipindahkan ke rumah.
“Ada nagari yang baru membentuk Satgas padahal PSBB sudah mau usai,” paparnya.
Seperti diketahui, pasutri asal Panyalaian X Kota, Tanah Datar positif Covid-19 dan dikhawatirkan menjadi local transmission baru penyebaran virus corona (Covid-19) di Sumatra Barat.
Sebab, sang istri diduga sudah banyak melakukan kontak dengan orang-orang di Kecamatan X Koto, Batipuh dan Kota Padang Panjang. Hingga akhirnya menyebabkan 14 orang tenaga kesehatan positif Covid-19.
Di sisi lain, sang suami juga sering bolak-balik Tanah Datar-Padang Pariaman, tepatnya ke Lubuk Alung. Tak hanya itu, dia juga sudah mampir ke berbagai tempat di sepanjang perjalanan.
Hingga berita ini diturunkan, Padangkita.com masih berusaha menghubungi juru bicara Penanganan Covid-19 Tanah Datar Roza Mardiah. [has]