Perjuangan Ira, Pasien Asal Tanah Datar yang Sembuh dari Covid-19

Berita Tanah Datar Terbaru, Pasien Tanah Datar Sembuh dari Covid-19, Perjuangan Ira, Pasien Asal Tanah Datar yang Sembuh dari Covid-19, Baca Padangkita.com

Ira Tri Dewi, demikian nama pasien yang sembuh dari infeksi virus Corona (Covid-19) [Foto: Ist]

Bukittinggi, Padangkita.com - Ira Tri Dewi, demikian nama pasien yang sembuh dari infeksi virus Corona (Covid-19) itu. Staf Sekretariat DPRD Kabupaten Tanah Datar ini tercatat sebagai pasien yang sembuh pertama di Sumatra Barat (Sumbar).

Ira yang berusia 42 tahun ini dirawat di RS Achmad Mochtar Bukittinggi selama 19 hari. Bagaimana ia bisa tertular virus Corona dan bagaimana ia bisa sembuh?

Kepada Padangkita.com, Ira berkisah semua bermula dari perjalanan dinasnya ke Jakarta. Wanita asal Tanah Datar ini masih ingat betul, empat hari setelah kembali dari Jakarta, ia mulai merasakan ada yang tak beres dengan dirinya.

"Saya demam, kurang enak badan, sakit kepala, dan nyeri," tutur Ira kepada Padangkita.com via telepon, Rabu (8/4/2020) siang.

Waktu itu, kata Ira, ia menyangka cuma demam biasa karena keletihan usai dinas ke luar daerah. Tak terlintas sedikit pun olehnya terpapar virus Corona.

"Jujur, tidak terpikir terpapar virus Corona," ujar Ira.

Itu sebabnya, pertama kali ia memeriksakan diri hanya ke klinik kesehatan.

Baca juga: 1.000 Masker untuk Pedagang dan Pengunjung Pasar Batusangkar

"Saya disebut ada gejala seperti Covid-19, maka pihak klinik menganjurkan pergi ke Rumah Sakit," ulasnya.

Ira mengikuti anjuran itu. Ia memeriksakan diri ke RSUD Hanafiah 19 Maret 2020. Hanya beberapa jam diperiksa dan dirawat, Ira langsung dirujuk ke RS Achmad Mochtar, Bukittinggi.

Di rumah sakit rujukan Covid-19 ini, swab tenggorokan dan hidung Ira langsung diambil. Selanjutnya oleh pihak rumah sakit, swab itu dikirim ke Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jakarta. Ketika itu Labor Biomedik FK Unand di Limau Manis, Padang, belum bisa memeriksa swab Covid-19.

"Saya ditempatkan di ruang isolasi. Selain saya, ada satu pasien lagi yang menunggu hasil swab," ujar Ira.

Ia mencatat, sekitar sepekan menunggu hasil swab itu. Selama itu pula ia hidup terasing di ruang isolasi rumah sakit. Waktunya banyak dihabiskan dengan bermain gadget.

"Saya harus mengalihkan pikiran. Saya deg-degan menunggu hasil labor," kata Ira.

Gembira Sama-sama Sembuh

Ia takkan lupa bagaimana ia pertama kali diberi tahu hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan dirinya positif terinfeksi Covid-19

"Kenapa harus saya. Saya tak percaya," kenangnya.

Informasi tak menggembirakan itu langsung disampaikan ke suami dan keluarganya. Semua keluarga sedih, tapi sekaligus menyemangati dan mendoakan Ira cepat sembuh.

Sebetulnya, saat hasil labor keluar, kondisi fisik Ira sudah mulai membaik, setelah sepekan dirawat. Batuknya tak ada lagi, dan demamnya sudah mulai turun. Ia memang sempat drop selama tiga hari di awal perawatan.

"Tiga hari pertama batuk-batuk, sesak nafas," ujarnya.

Ia bahkan sempat menggunakan ventilator (alat bantu pernapasan). Namun, cuma beberapa jam.

Yang membantu kondisinya, selain perawatan, dukungan saudara, dan doa, adalah gadget yang mengalihkan pikiran-pikiran negatifnya.

"Selama 19 hari bebas pakai handphone. Bisa membantu mengalihkan pikiran dari virus Corona," kata Ira.

Bagaimana perawatan Ira selama 19 hari diisolasi di RS Achmad Mochtar?

Tiap pagi cek darah, suhu tubuh, dan sarapan yang sudah diatur gizinya oleh pihak rumah sakit. Berikutnya, berjemur dan olahraga.

Kecuali itu, Ira pun makin meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya.

Hal lain yang juga sangat membantu kesembuhannya, kata Ira, adalah peran tenaga medis.

Dokter dan perawatnya sangat luar biasa. Mereka sering berkomunikasi dengan kami tentang perkembangan kesehatan kami," katanya.

Di dalam ruang isolasi, Ira dirawat bersama satu pasien positif Covid-19 lainnya. Mereka saling menguatkan.

Setelah terus membaik, sampai akhirnya Ira pada kondisi yang amat menggembirakan. Ia kembali diambil swab tenggorokan dan hidung.

"Hasi pertama negatif," kata Ira.

Lalu, hasil pemeriksaan Laboratorium Biomedik FK Unand yang kedua, Ira kembali dinyatakan negatif Covid-19.

"Saya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang," kenang Ira.

Kegembiraan Ira makin bertambah, karena teman satu kamar isolasinya juga dinyatakan sembuh dan negatif Covid -19.

"Kami sama-sama pulang," kata Ira. (agg)


Baca Berita Tanah Datar hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Update Covid-19 Sumbar: Kasus Baru Bertambah 717 Orang dan Meninggal Dunia 4 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Kasus Baru Bertambah 717 Orang dan Meninggal Dunia 4 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Bertambah 567 Orang, Meninggal 3 Orang, Kasus Aktif 4.586 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Bertambah 567 Orang, Meninggal 3 Orang, Kasus Aktif 4.586 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah 4 Orang, Kasus Aktif Jadi 4.049 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah 4 Orang, Kasus Aktif Jadi 4.049 Orang
Makin Ganas, Kasus Omicron di Sumbar Kembali Catat Rekor, Bertambah 654 Orang
Makin Ganas, Kasus Omicron di Sumbar Kembali Catat Rekor, Bertambah 654 Orang