Ratusan Pengungsi Suriah Tiba, Yunani dan Bulgaria Blokade Perbatasan Turki

Pengungsi Suriah di Turki

Pengungsi Suriah di Perbatasan Turki. (Foto: Guardian)

Istanbul, Padangkita.com - Ratusan pengungsi Suriah dilaporkan telah tiba di perbatasan Turki dengan Yunani dan Bulgaria, Jumat (28/2/2020). Meski Turki menyebut tidak akan lagi penolakan bagi Suriah untuk mengungsi ke Eropa, namun nyatanya dua daerah di perbatasan Turki tersebut membuat blokade.

Pemerintahan Yunani dan Bulgaria menyatakan tidak mengizinkan pengungsi negara Islam tersebut untuk memasuki negaranya.

Dikutip dari theguardian, upaya penolakan, Polisi Yunani menggunakan granat asap di satu persimpangan perbatasan, sementara Bulgaria mengirim 1.000 pasukan tambahan ke perbatasannya dengan Turki.

Sebelumnya, Uni Eropa telah memberi peringatan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, UE akan mengizinkan migrasi Suriah ke negara-negara UE jika Turki membayar senilai € 6bn (Rp. 93 M).

Baca juga: Kerusuhan di India Sekarang Lebih Menyeramkan daripada Tahun 1984

Di bawah sebuah perjanjian di tahun 2016, Turki setuju untuk menghenti aliran orang ke UE dengan imbalan dana.

Saat ini Turki telah memiliki sekitar 3.6 Juta pengungsi dari Suriah.

Keputusan Turki untuk mengungsikan warga Suriah ke negaranya muncul setelah serangan udara di provinsi Idlib Suriah pada Kamis (27/2/2020) malam. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 33 tentara Turki yang baru-baru ini dikerahkan untuk mendukung oposisi Suriah dalam menghadapi serangan pemerintah Suriah yang didukung Rusia.

Polisi Turki yang dikerahkan tersebut pun ditarik mundur Kamis malam, namun, belum ada laporan lanjutan mengenai kebijakan yang akan dilakukan Turki di Suriah.

Turki memang terus mengancam untuk membuka kembali jalan bagi imigran ke Eropa terutama sejak kejadian memilukan dimana ribuan orang tenggelam di Mediterania, satu juta orang akhirnya berhasil sampai di Yunani dan Italia sedangkan sebagian besar masih berada di tempat pengungsian.

Keputusan yang dibuat Turki pada Kamis malam untuk membuka kembali jalan Imigran ke Eropa tentu merusak perjanjian dengan Uni Eropa tahun 2016 lalu itu.

Hal tersebut seperti sengaja dirancang agar Uni Eropa dan NATO mendukung operasi militer baru Ankara di Idlib. (*/TRY).


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Berita terbaru, Perang Suriah: Dukungan NATO untuk Turki
Desak Rusia dan Suriah Mundur, NATO Berikan Dukungan Penuh untuk Turki
Berita terbaru: Akhir Perang Dunia
Langkah Rusia dan Turki Penentu Akhir Perang Suriah
Chili Jadi Teman Strategis Indonesia, Gilang Dhielafararez: Bawa Dampak Baik untuk Dunia
Chili Jadi Teman Strategis Indonesia, Gilang Dhielafararez: Bawa Dampak Baik untuk Dunia
DPR Siap Gelar IAPF, Puan Yakin Forum Parlemen Jadi Nilai Tambah Hubungan RI-Afrika
DPR Siap Gelar IAPF, Puan Yakin Forum Parlemen Jadi Nilai Tambah Hubungan RI-Afrika
Forum Parlemen Indonesia - Afrika, Songsong Pembangunan Berkelanjutan
Forum Parlemen Indonesia - Afrika, Songsong Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia Dukung Rekonsiliasi Damai di Sudan dan Kirim Bantuan Kemanusiaan
Indonesia Dukung Rekonsiliasi Damai di Sudan dan Kirim Bantuan Kemanusiaan