Jakarta, Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan peringkat daya saing pariwisata Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index dari tahun ke tahun semakin baik.
Jokowi mengatakan pada tahun 2015 peringkat pariwisata Indonesia berada di peringkat 50. pada tahun 2017 naik ke peringkat 42, sedangkan tahun 2019 naik ke peringkat ke 40.
“Di 2015 peringkat 50, 2017 naik ke peringkat 42. Sedangkan tahun 2019 peringkatnya naik 40,” ujar Presiden Jokowi, Senin (17/02/2020).
Kalau dibandingkan dengan negara-negara tetangga misalnya Singapura, Malaysia, dan Thailand peringkat Indonesia masih tertinggal. Jokowi menjelaskan Singapura berada di peringkat 17, Malaysia 29, dan Thailand 31.
Baca juga: Syarat Mengurus Izin Baru Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah
Menurut Presiden, hal ini menjadi catatan ke depan dalam rangka memperbaiki dari empat subindeks dan 14 pilar yang menjadi tolok ukur indeks daya saing pariwisata dunia.
”Kita memiliki lima unggulan kompetitif yang dibandingkan dengan negara lain, yaitu yang terkait dengan daya saing harga, prioritas kebijakan dan daya tarik alam, kemudian keterbukaan daya tarik budaya, dan kunjungan bisnis,” tutur Presiden.
Yang perlu dibenahi, menurut Presiden dalam 5 pilar lainnya, yaitu di bidang lingkungan berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata, dan keamanan, serta kesiapan teknologi informasi.
“Saya kira catatan-catatan ini harus kita jadikan kita dalam bekerja ke depan dengan target-target yang terukur dan jelas,” jelas Presiden.
Turut hadir dalam agenda ratas tersebut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, KSP Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Selain itu juga terdapat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menaker Ida Fauziah, Mendag Agus Suparmanto, Menteri Parekraf Wishnutama, Mendagri Tito Karnavian, Menkes Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkumham Yasonna Laoly, Menkop UKM Teten Masduki, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, serta para eselon satu di lingkungan lembaga kepresidenan. (*/Pk-02)