Padang, Padangkita.com – Upaya percepatan pemulihan Kota Padang pascabencana hidrometeorologi terus digencarkan. Seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat, Pemerintah Kota (Pemko) Padang kembali menerima dukungan strategis dari pihak swasta guna memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi warga terdampak.
Kali ini, dukungan datang dari Pertamina Drilling Service Indonesia yang menyalurkan bantuan berupa 50 unit tangki air (tandon) dan 5 unit power sprayer, pada Selasa (9/12/2025).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis Pertamina Drilling, Theo Satria, bersama Direktur Pemasaran dan Pengembangan, Jufrihadi, kepada Wali Kota Padang, Fadly Amran, di Posko Tanggap Darurat Bencana Kota Padang.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini. Menurutnya, bantuan sarana air bersih sangat krusial di tengah fase pemulihan, mengingat banyak infrastruktur warga yang terganggu akibat banjir dan longsor.
"Bantuan ini sangat berarti bagi percepatan pemulihan pascabencana. Atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Padang, kami menyampaikan terima kasih kepada Pertamina Drilling yang telah menunjukkan solidaritas nyata untuk warga Padang," ujar Fadly Amran usai penyerahan bantuan.
Lebih lanjut, Fadly menegaskan bahwa seluruh bantuan yang masuk akan dikelola secara transparan. Ia menjamin distribusi logistik maupun peralatan akan dilakukan secara terukur dan merata ke titik-titik yang paling membutuhkan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemko Padang yang baru saja memperpanjang status tanggap darurat.
"Hari ini Kota Padang resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 15 Desember 2025. Dalam sepekan ke depan, kita akan menggenjot proses recovery, baik pembersihan material longsor maupun pemulihan akses air bersih," tambah Fadly.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis Pertamina Drilling, Theo Satria menjelaskan, bantuan yang diserahkan memiliki nilai total mencapai Rp150 juta. Rinciannya terdiri dari 50 unit tangki air berkapasitas 520 liter untuk penampungan air bersih, serta 5 unit power sprayer yang dapat digunakan warga untuk membersihkan endapan lumpur sisa banjir di rumah maupun fasilitas umum.
"Kami berharap bantuan ini dapat menjadi solusi cepat untuk penyediaan air bersih serta mendukung warga dalam membersihkan lingkungan mereka dari material banjir," jelas Theo.
Tak hanya bantuan fisik, Theo mengungkapkan bahwa kepedulian perusahaan juga menyentuh aspek kebutuhan pangan warga. Melalui kolaborasi dengan Baituzzakah Amanah Manfaat Umat (Bazma) Pertamina, pihaknya telah mendirikan dapur umum di kawasan Lubuk Minturun.
Selain bantuan logistik dan peralatan, kami juga membuka dapur umum sejak 7 Desember lalu dan akan terus beroperasi hingga 27 Desember 2025 untuk melayani kebutuhan warga, tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Theo yang didampingi Tim Corporate Secretary, Ade Barkah Darmond, menambahkan bahwa aksi sosial ini merupakan implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Pertamina Drilling, sebagai anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang bergerak di sektor jasa pengeboran migas dan panas bumi, berkomitmen untuk hadir membantu masyarakat di wilayah terdampak bencana.
Sebagai bagian dari Pertamina Group, kami memikul tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana, tidak hanya di Padang, namun juga di wilayah lain seperti Aceh dan Sumatera Utara, pungkasnya. [*/hdp]











