Kejar Target Pemulihan, PUPR Padang Kerahkan Puluhan Alat Berat dan Ratusan Personel Sisir Lokasi Banjir

Kejar Target Pemulihan, PUPR Padang Kerahkan Puluhan Alat Berat dan Ratusan Personel Sisir Lokasi Banjir

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus mengintensifkan upaya pembersihan sedimen dan sampah pasca banjir besar yang melanda kota beberapa hari lalu.

Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelar operasi pemulihan besar-besaran pascabencana hidrometeorologi yang melanda kota tersebut beberapa hari lalu. Langkah taktis ini diambil guna mempercepat normalisasi aktivitas warga serta menginventarisasi kerusakan infrastruktur vital yang terdampak parah.

Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan strategi penanganan ganda, yakni pengerahan alat berat untuk area terbuka dan tenaga manual untuk kawasan permukiman padat.

Sejak hari pertama bencana, tim tanggap darurat telah diterjunkan ke berbagai titik krusial. Hingga Senin (1/12/2025), intensitas pengerjaan terus ditingkatkan dengan penambahan armada.

"Sejak hari pertama bencana, kami sudah mengirimkan ekskavator untuk membersihkan sedimen dan sampah banjir. Sampai hari ini, sudah 16 alat berat bekerja di lokasi-lokasi terdampak dan 12 unit lagi dalam proses pengiriman," ujar Tri Hadiyanto, Senin (1/12/2025).

Tri menegaskan, jumlah alat berat tersebut bersifat dinamis dan akan terus bertambah sesuai eskalasi kebutuhan di lapangan. Guna memperkuat armada, PUPR menggandeng berbagai mitra strategis, mulai dari pihak swasta, perguruan tinggi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, hingga Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Barat.

Selain mengandalkan mesin, sentuhan tenaga manusia tetap menjadi andalan untuk menjangkau area yang sulit. Sebanyak 100 tenaga manual disebar khusus untuk membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah-rumah warga.

"Banyak sedimen yang masuk ke rumah warga dan tidak mungkin diambil dengan alat berat. Karena itu, selain alat, kami juga menurunkan tenaga manual sebanyak 100 orang," ungkap Tri.

Kekuatan ini ditambah dengan pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) beranggotakan 15 personel yang bergerak taktis membantu pengangkatan sedimen hingga ke tingkat kelurahan.

Prioritas pembersihan saat ini menyasar sejumlah titik terparah, antara lain Perumahan Graha 3 Sungai Lareh, Gurun Laweh, Lumin Park, Batu Gadang, Balai Gadang, Guo, Kampung Apa KPIK Lubuk Buaya, akses Pasar Baru menuju Unand, Batu Busuk, dan SMAN 12 Padang.

Penanganan juga difokuskan pada infrastruktur vital seperti Surau Gadang, Intake PDAM Kampung Koto Gunung Pangilun, Intake Palukahan Gadang, Kampung Lapai Nanggalo, Air Dingin, serta Batang Kabung Ganting di Kecamatan Koto Tangah.

Tak hanya soal lumpur, PUPR juga mengintervensi kebutuhan dasar pengungsi. Bekerja sama dengan Perumda Air Minum Kota Padang dan Balai BPPKS Kementerian PUPR, penyediaan akses air bersih dan sanitasi terus dikebut.

Hingga Minggu (30/11/2025) sore, tercatat sudah tersedia 26 unit hidran umum di 21 lokasi, dengan target pemasangan mencapai 58 titik. Dukungan sanitasi juga diberikan berupa empat unit WC portabel dan dua unit tangki septik (septic tank) yang dirakit di Pondok Pesantren MTI Batang Kabung.

"Kami bergerak siang dan malam. Harapan kita, aktivitas masyarakat bisa kembali normal secepatnya," tegas Tri.

Sementara itu, proses inventarisasi kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan mulai dilakukan secara paralel pada Senin (1/12/2025). Tim teknis PUPR menyisir ruas-ruas jalan yang dilaporkan putus total.

Salah satu kerusakan paling ekstrem ditemukan di ruas Jalan Batang Kabung Ganting menuju Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah. Kepala Bidang Program dan Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kota Padang, Novianti, yang turun langsung ke lokasi menggambarkan kondisi yang memprihatinkan.

"Jalan di sini terputus dan badan jalan sudah menjadi sungai," kata Novianti.

Novianti menyebutkan, pihaknya bergerak cepat melakukan inventarisasi kerusakan infrastruktur agar rencana rekonstruksi pascabencana dapat segera disusun. Selain jalan yang hilang tergerus air, sejumlah jembatan di Kecamatan Kuranji, Pauh, dan Koto Tangah juga dilaporkan putus atau mengalami kerusakan struktur yang membahayakan.

Baca Juga: Padang Terparah Dihantam Banjir, Kerugian Infrastruktur Tembus Rp202,8 Miliar

"Dari sini, masih ada beberapa titik lain yang akan kita inventarisasi," pungkasnya. [*/hdp]

Baca Juga

Padang Bergerak, 3 Ribu Ton Sampah dan Kayu Gelondongan Dibersihkan Maraton
Padang Bergerak, 3 Ribu Ton Sampah dan Kayu Gelondongan Dibersihkan Maraton
Wagub Vasko Ungkap Krisis Air Bersih Pasca-Bencana Banjir Bandang di Kota Padang
Wagub Vasko Ungkap Krisis Air Bersih Pasca-Bencana Banjir Bandang di Kota Padang
Dampingi Titiek Soeharto, Vasko: Tanpa Dukungan Pusat Pemulihan Pasca-Bencana akan Lama
Dampingi Titiek Soeharto, Vasko: Tanpa Dukungan Pusat Pemulihan Pasca-Bencana akan Lama
Cuaca Membaik, Disdikbud Padang Kembali Berlakukan Sekolah Tatap Muka Mulai 1 Desember 2025
Cuaca Membaik, Disdikbud Padang Kembali Berlakukan Sekolah Tatap Muka Mulai 1 Desember 2025
Tinjau Dampak Banjir Padang, Titiek Soeharto Pastikan Pasokan Pangan Aman, Maigus Nasir Minta Solusi Jembatan Putus
Tinjau Dampak Banjir Padang, Titiek Soeharto Pastikan Pasokan Pangan Aman, Maigus Nasir Minta Solusi Jembatan Putus
Darurat Air Bersih, Pemko Padang Kebut Perbaikan IPA Perumda AM yang Hancur Diterjang Banjir
Darurat Air Bersih, Pemko Padang Kebut Perbaikan IPA Perumda AM yang Hancur Diterjang Banjir